Saturday, January 14, 2017

Ibadah GSYI 30 Oktober 2016 (late post)



Ibadah GSYI 30 Oktober 2016

disampaikan oleh
Ps Tjakra W Karta MTh

diringkas oleh:
Ogi Leksi
Dalam beberapa bulan ini di gereja ini telah diberitakan firman Tuhan, telah diajarkan firman Tuhan dengan pola Illahi. Yang saya ingin bicarakan disini apasih itu pola Illahi? Percuma kita berbicara tentang pola Illahi jika kita tidak mengetahui apasih itu pola Illahi…
 Apakah pola hidup kita sudah benar sesuai dengan pola Illahi? Ataukah pola hidup kita malah melenceng dari pola illahi? Sangat penting untuk kita mengerti bahwa pola hidup kita akan berdampak pada pola sekeliling kita.. bila pola kita telah berdampak pada sekeliling kita, maka pola itu juga akan berdampak pada pola masyarakat sekeliling kita.
Sebagai contoh pagi-pagi ayah saya makan bubur, maka saya akan makan bubur, anak saya juga akan makan bubur, maka saya percaya bahwa cucu saya juga akan makan bubur! Nah.. suatu pola sudah terbentuk!!
Pola itu di bangun dari satu keluarga akan mempengaruhi anak dan cucu kita, lama-lama ini menyebar menjadi satu keluarga besar, jika pola ini terus dibangun maka pasti akan mempengaruhi masyarakat sekitar.
selama 30an tahun semua orang tau pola kalo mau bikin KTP harus ada “fulus” kalo tidak lama diurus, “lu pola itu ga ada KTP lu ga keluar-keluar” lama kelamaan  menjadi korupsi, dari pola menjadi budaya. There is a wrong culture, there is a right culture, there is a wrong pattern, there is a right pattern tergantung diri kita mau berada di mana. Jika anda ingin membuat pola baru harus meninggalkan pola lama. Jika kita tidak mau keluar dari comfort zone maka kita tidak akan bias meniggalkan pola lama.

And the end of the day  adalah kingdom culture. Jika kita menghidupkan pola Illahi maka kita juga akan menghidupkan Budaya Kerajaan Allah. Sewaktu Tuhan Yesus dan murid-muridnya mengajarkan nilai-nilai kerajaan Allah dan pola-pola Illahi pada saat itu bangsa Yahudi diajajah oleh bangsa Romawi begitu banyak budaya masing-masing daerah. Bangsa Yahudi mempunyai budaya Yahudi, bangsa romawi membawa budaya Yunani, sedangkan Tuhan Yesus memperkenalkan budaya lain yaitu budaya kerajaan Allah. Begitu sulit bagi Tuhan Yesus karena begitu banyak bentrok budaya. Seperti orang Yahudi jika ketahuan berzinah maka akan dirajam sampai mati tetapi Tuhan Yesus mengampuni. Orang Yunani menyembah patung sedangkan Tuhan Yesus menyembahlah Roh dan kebenaran.

No comments:

Post a Comment