Wednesday, August 8, 2018

BORN!

Disampaikan oleh:
dr. Suzanna Ndraha, Sp.PD KGEH FINASIM

Diringkas oleh:
                                            Nathanael Petra    &    Vinsensia Dini Bayuari

Tema yang diangkat pada bulan kemerdekaan Negara tercinta ini adalah “Born!”. Tema ini diangkat dikarenakan  banyaknya semangat semangat kemerdekaan dan apakah arti kemerdekaan itu sendiri apabila dilihat dengan sudut pandang rohani.
            Apa itu “Merdeka”? Pada agustus 1945 Presiden Soekarno memberitakan kepada dunia bahwa Indonesia sudah merdeka melalui proklamasi. Pada saat itu bangsa Indonesia yang pernah dijajah oleh Belanda selama waktu yang lama yaitu 350 tahun dan juga sedang dijajah oleh jepang tetap tidak kehilangan harapan. Begitu mereka mendengar proklamasi yang “hanya kata-kata” dari seorang Soekarno mereka tetap percaya bahwa pada saat itu juga mereka telah merdeka dan kenyataanya memang Indonesia sampai sekarang telah merdeka. Hal ini bisa terjadi oleh karena Soekarno dan juga rakyat Indonesia pada saat itu benar-benar percaya atau bahasa yang lebih kita kenal adalah tetap beriman dengan sunguh – sunguh bahwa mereka adalah bangsa yang baru; bangsa yang terlahir kembali bukan sebagai budak penjajah melainkan untuk kepentingan ibu pertiwi sendiri. Dalam cerita diatas kita bisa mengambil santapan rohani yaitu pengertian merdeka dalam rohani sama seperti merdeka dalam kebangsaan; keadaan dimana terlepasnya kita dari kekuasaan penjajah (kuasa iblis) dan menentukan untuk berada pada jalan yang baik (jalan Tuhan). Sama seperti yang tertulus pada yohanes 8:31-32: Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Mengapa kita harus “Merdeka”? Seperti yang kita lihat, Proklamasi itu sendiri hanya terjadi sekali tapi hasilnya dapat mengubah nasib seluruh bangsa dan juga mengubah masa depanya. Dengan adanya kemerdekaan maka mereka terlepas dari jeratan peraturan penjajah dan mulai bisa menentukan pilihnya sendiri. Merdeka itu sendiri bukan berarti berbuat seenaknya dan tidak ada peraturan, melainkan peraturan yang diikuti adalah peraturan yang benar yang gunanya untuk membuat hidup lebih baik seperti contohnya adalah Undang-Undang Dasar 1945.  Sama seperti “merdeka” dalam Kristen dimana kita harus terlahir kembali dalam Kristus agar dapat menjadi pribadi yang baru,  bayi pada kandungan pun harus tetap lahir agar dapat berkembang menjadi manusia dewasa; meninggalkan keadaan nyaman dalam perut ibu untuk mengubah keadaan agar terlahir menjadi manusia yang seutuhnya. Hal ini menunjukan untuk menjadi manusia yang baru yang bebas kuasa  jahat kita harus terlahir kembali dalam Kristus seperti yang dijelaskan oleh Tuhan Yesus dalam perikop kitab Yohanes 3:1-8 dimana dijelaskan bahwa kelahrian kembali merupakan jalan untuk “merdeka”  dari dosa dan jalan untuk menuju ke dalam kerajaan Allah.
Bagaimana kita dapat “merdeka”? Untuk merdeka dari dosa pertama-tama kita harus mau membukakan hati kita kepada Tuhan dan mengundang Dia masuk kedalam hidup kita karena itu menandakan bahwa kita telah menerima Tuhan Yesus sebagai juruselamat dan juga kita mau diubah dan dipimpin oleh Dia untuk dimerdekakan dari dosa; sama seperti yang tertulis pada kitab wahyu 3:20 dimana tertulis “Lihat, Aku Berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia akan makan bersama-sama dengan Aku”. Yang kedua adalah mengakui dosa kita kepada Tuhan karena pada dasarnya setiap manusia adalah pendosa seperti yang tertulis pada kitab Roma 3 :23 ”Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”. Oleh karena itu yang ketiga adalah meminta mengampunan akan dosa-dosa kita yang sudah kita akui kepada Tuhan karena Kristus adalah satu-satunya jalan kebenaran yang dapat mengampuni semua dosa kita seperti yang tertulis dalam Roma 3:24 “Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus”. Keempat kita harus berterimakasih kepada Tuhan Yesus karena dia telah mengampuni dosa kita dan memnita Tuhan agar dapat menata hati dan membetuk pikiran kita agar tetap merdeka dari dosa dan juga keinginan daging seperti yang tertulis pada kitab Yohanes 1:12-13 “Tetapi semua orang yang menerima-Nya, diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; Orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Dan Yang terakhir adalah tetap mempertahakan pertumbuhan rohani sesudah terlahir merdeka agar kita dapat tumbuh dalam tuhan, bernafas dalam-Nya seperti yang di gambarkan oleh Tuhan Yesus dalam kitab Yohanes 15: 4-5 “Tinggalah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berubuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” agar kita dapat tetap berubuah dan berkembang menjadi manusia merdeka seutuhnya dalam Yesus Kristus. Amin !

No comments:

Post a Comment