Ringkasan
Sharing Firman GSYI, 19 Juni 2016
Ps.
Pierre Latuperissa
“Tajam, Cepat dan Tepat”
Yohanes
6: 1-15; point yang kita pelajari dari cerita Yesus memberi makan lima ribu
orang ialah
1. Banyak orang yang berbondong-bondong mengikuti yesus, ialah mereka yang mengejar
mujizat dan bukan fokus kepada Tuhan. Kebanyakan orang cari Tuhan supaya
diberkati, Amos 5: 4 “ Carilah Aku maka kamu akan hidup!”. Tujuan Tuhan
memberkati adalah supaya kita mengenal DIA, ketaatan kita kepada Tuhan yang
menghadirkan mujizat, bukan fokus kita kepada mujizat, mujizat pasti terjadi
kalau kita hidup taat kepada Tuhan.
2. Cara berpikir kita selalu menggunakan logika, maka kita akan sulit untuk
menerima mujizat. Murid-murid yesus, mereka yang selalu bersama-sama dengan
yesus, menyaksikan mujizat-mujizat, yang Yesus lakukan, namun tidak mengenal
pribadi Yesus, fokus bukan kepada Tuhan tetapi pada Mujizat. 1 raja-raja 17;
manusia selalu punya pertimbangan-pertimbangan daging, rasional, menggunakan
logika untuk memahami Tuhan, sehingga Mujizat Tuhan tidak terjadi, seperti
seorang janda di Sarfat. Kita hanya berfokus pada masalah yang ada, saat kita
mengerjakan bagian kita, ketaatan dan percaya, maka Tuhan menyediakan Mujizat
dalam hidup kita,1 raja-raja 17 : 14 “ Tepung dalam tempayan itu tidak habis
dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang”
Tuhan akan mencurahkan AnugerahNya berlimpah, sampai kapasitas kita
tidak mampu melebihinya.
Yosua 3: 5 “ kuduskanlah dirimu sebab besok Tuhan akan melakukan
perbuatan yang ajaib diantara kamu” arti kuduskanlah dirimu memiliki dua makna
yaitu 1) untuk masuk dalam perjanjian dengan Tuhan kita butuh kekudusan, relasi
pribadi dengan Tuhan harus dipulihkan, maka kita akan melihat kemuliaan Tuhan,
mujizat-mujizatNya di nyatakan Dalam hidup kita. 2) Keselarasan, sumber pikiran
kita, sumber perasaan kita, tindakan, dan tujuan kita harus diselaraskan dengan
polanya Tuhan. Bersumber dari Firman Tuhan sebagai dasar pijakan Hidup kita.
Yesaya 50:4, berbicara tentang ketaatan hamba Tuhan. Tuhan memberikan
lidah seorang Murid dan mempertajam pendengaran tiap pagi. Ciri seorang murid
ialah mau belajar dan mengikuti pola gurunya. Saat kita memiliki lidah seorang
murid, kita berkata-kata sesuai dengan perkataan Tuhan melalui firmanNya. Oleh
sebab itu kita harus menyediakan waktu kita untuk Tuhan berkata-kata, sehingga
renungan pribadi, relasi pribadi dengan Tuhan adalah suatu kebutuhan, Kita
membutuhkan firman Tuhan setiap hari, sebab injil itu adalah kekuatan Allah (
Roma 1:16). Amsal 23: 18 “ karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak
akan hilang”.
SHARING FIRMAN oleh
Ps Pierre Latupeirissa
Diringkas oleh: Nadia
No comments:
Post a Comment