MENEMUKAN KEMULIAAN
YANG HILANG
Permuridan Apostolik Modul 4 Angkatan IV
Rabu, 5 Oktober 2016
Disampaikan oleh, Ps Joseph Latupeirissa Mth
Diringkas oleh, Senna Handoyo
“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan
Allah,..”- Roma 3:23
Didalam ayat ini sangat jelas
kali bahwa sejak manusia diciptakan, dari zaman Adam dan Hawa, manusia telah
berbuat dosa akibat dari memakan buah pengetahuan yang baik dan buruk (bisa
dibaca melalui cerita kejadian). Pada
kesempatan kali ini, ada 5 hal yang telah hilang akibat dosa:
1. Hidup
yang Mulia = ZOE
Pemahaman tentang hidup yang mulia ini kita ambil dari
cerita Markus 10:17-21. Pada cerita ini kita bisa lihat bahwa orang yang
diceritakan didalam ini sangatlah agamawi, hidupnya sesuai dengan hukum
taurat dan sangat taat, akan tetapi yang
dimaksut dalam ayat ini adalah hidup orang Kristen tidak hanya sekedar hal-hal
ritual saja, tapi hidup orang Kristen adalah hidup yang mulia. Bagaimana
caranya? Disini kita diajarkan bahwa Yesus dalah sumber kehidupan yang mulia,
oleh sebab itu kita harus tinggalin semua yang tidak membuat kita datang kepada
Yesus. Yohanes 6:-63-68 katakan bahwa
menerima hidup yang mulia adalah menerima perkataan-perkataan Kristus (Firman), karena setiap manusia itu
terikat dengan kata-kata, oleh sebab itu kita harus merenungkan firman Tuhan
siang dan malam, karena firman adalah makanan hidup dan roh kita. Jadi hidup yang mulia itu adalah hidup yang
seperti Kristus.
2.
Posisi yang Mulia = ALITHEA
Posisi menentukan otoritas. Ketika manusia jatuh
kedalam dosa, manusia juga kehilangan posisi yang tepat dan benar. Sama seperti
ketika manusia tidak terhubung dengan Tuhan, berarti manusia itu sedang tidak berada di posisi
yang tepat dan benar. Karena manusia diciptakan untuk selalu terhubung dengan
Tuhan.
Yohanes 16:13
“Tetapi apabila
Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh
kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi
segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan
memberikan kepadamu hal-hal yang akan datang”
Ayat ini menjelaskan bahwa Roh kudus akan mereposisi
kita kedalam seluruh kebenaran Allah. Jadi apabila kita berdoa, kita harus
menyerahkan diri kita kepada Roh Kudus untuk mereposisi kehidupan kita. Karena
Roh Kudus yang akan terus mengingatkan kita untuk menduduki posisi yang tepat.
3.
Sudut Pandang yang Mulia = SCOPOS
Posisi bisa membuat sudut pandang. Jadi apabila posisi
yang mulia hilang, jelas sudut pandang yang mulia juga hilang. Sebagai contoh
dari gereja-gereja yang ada sekarang, banyak yang beribadah dengan tepuk
tangan, menari atau memainkan drum. Hal ini banyak menjadi kontroversi, tetapi
semua kehidupan kita itu didasarkan kepada firman Tuhan. Dan hal ini bisa kita lihat
dalam Mazmur 150:1-6, inilah
kebenarannya:
“(1)Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!(2) Pujilah Dia karena segala
keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat! (3) Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! (4) Pujilah Dia dengan rebana dan
tari-tarian, pujilah Dia
dengan permainan kecapi dan
seruling! (5) Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan
ceracap yang berdentang! (6) Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!”
Ketika kita mengerti firman, menerima firman, kita
akan mengetahui kebenaran yang memerdekakan kita, sehingga kita mempunyai
selera yang baru.
4.
Tujuan yang Mulia = PROSKUNEO
Jelas Tuhan menciptakan manusia pasti ada tujuan. Dan
tujuan manusia diciptakan adalah untuk melakukan hal yang Mulia bagi Tuhan.
Kita bisa lihat dalam Roma 11:36 “Sebab
segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah
kemuliaan sampai selama-lamanya!”.
Diayat ini sangat menjelaskan bahwa kita ini berasal
dari Dia, yang sebenarnya bukan dari darah atau dari daging, melainkan kita
diciptakan berasal dari benih Allah. Ketika kita menerima firman Tuhan, kita
sedang mengandung benih illahi, karena hanya orang percaya yang diperanakan dari
Allah (1 Petrus 1:23).
5.
Ahli Waris yang Mulia = BASILIKE KLERONOMA
Basilike Kleronoma mempunya
arti lain, bahwa yang dimaksud ahli waris yaitu menerima warisan Kerajaan
Allah. Dan kembali lagi kepada dasarnya, bahwa hanya orang-orang yang percaya
kepada Yesus saja, yang akan menerima Kerajaan Allah. Jadi yang dimaksut warisan
yang mulia ini adalah Kerjaan Allah
Dari ke 5 hal
yang kita bahas, semuanya ini sangatlah bersinergi. Ketika kita mempunyai hidup
yang mulia, kita akan menduduki posisi yang mulia, posisi yang mulia akan
menetukan sudut pandang mulia, dan sudut
pandang yang mulia akan memberikan kita tujuan yang mulia, dengan tujuan yang
mulia kita berhak menjadi ahli waris yang mulia, yaitu Kerajaan Allah.