Sunday, December 18, 2016

PENGUTUSAN IPD-15



PENGUTUSAN IPD-15
4 Desember 2016

Yahya Butar Butar

Samuel Wosangara

Ogi Leksi Susanto

Stanley Timotius

Kristalenta Lamey

Peserta KELAS PEMURIDAN APOSTOLIK Angkatan 5

IPD-15

IPD-15, Ps Joseph Latupeirissa MTh, dr Suzanna Ndraha SpPD KGEH

Tuesday, November 1, 2016

Ibadah BINROHKRIS 25 Oktober 2016



Ibadah BINROHKRIS 
25 Oktober 2016


Disampaikan oleh: dr Suzanna Ndraha SpPD KGEH FINASIM












MEMBANGUN HIDUP

Nehemia 2:1-4

Kerajaan Israel runtuh saat Hosea menjadi raja [2 Raja-raja 17],  dan bangsa Israel dibuang ke Asyur
Kerajaan Yehuda runtuh saat Zedekia menjadi raja [2 Raja-raja 25]. Yehuda ditaklukkan oleh raja Nebukadnezar dari Babel dan bangsa Yehuda dibuang ke Babel


Yehuda dibuang ke Babel selama 70 tahun, dan selama masa pembuangan itu Yerusalem menjadi kota mati, temboknya sudah diruntuhkan dan tidak ada kehidupan disana.
Setelah 70 tahun, raja Koresh membebaskan bangsa Yehuda untuk kembali ke Yerusalem dan membangun RUMAH TUHAN DI YERUSALEM.

Nehemia bekerja sebagai kepala juru minuman bagi Raja Artahsasta. Raja ini sesudah raja Ahasyveros zaman Ester. Sama2 di kota SUSAN. Ini berarti bahwa ia memberikan anggur kepada raja, dan mengawasi supaya tidak seorang pun mencoba menaruh racun ke dalam minuman raja. Itu pekerjaan yang sangat penting. Selagi Nehemia dalam posisi yang baik ini, datang berita tentang buruknya keadaan Yerusalem. Nehemia tergerak untuk membangun Yerusalem. Nehemia ada di zona nyaman, namun dia mau menerima perintah TUHAN untuk membangun YERUSALEM. Kita mungkin saat ini berada di zona nyaman di RS tempat kita bekerja ini. Tapi sebenarnya seperti nehemia, kitapun terpanggil untuk membangun. Kita terpanggil untuk membangun kerajaan Tuhan di RS ini. Kita terpanggil untuk mempunyai satu hati dan satu tujuan yaitu MEMULIAKAN TUHAN di RS ini.

Tantangan yang timbul saat mulai membangun:
  1. Intimidasi (Neh 4:1-3)
  2. Tekanan secara langsung (Neh 4:7-8)

Mengatasi:
1.     DOA - Mazmur 62:8 Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.
2.     BEKERJA - Kolose 3:23 Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Masalah datang hanya untuk mengalihkan fokus kita sehingga kita takut untuk membangun.. Firman adalah jaminan kemenangan kita,, saat kita bekerja (melayani), Firman harus tetap kita pegang. Jangan menyimpan senjata kita ini di ruang doa kita atau hanya pada saat ibadah saja. Tetapi dalam segala sesuatu yg kita kerjakan, kita harus bawa prinsip kebenaran ini dalam aktifitas kita.

Nehemia 4:17
Orang-orang yang memikul dan mengangkut melakukan pekerjaannya dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain mereka memegang senjata.

Kita perlu bekerja sambil memegang senjata. Senjata kita adalah FIRMAN.
Efesus 6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan,  di dalam kekuatan kuasa-Nya. 6:11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah,  supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis ; 6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah  dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat  di udara.
Efesus 6:17
dan terimalah ketopong keselamatan  dan pedang Roh yaitu firman Allah
Roma 10:8    
Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.

KESIMPULAN
KITA HARUS MEMBANGUN
TUJUAN TUHAN DALAM HIDUP KITA
KITA HARUS BEKERJA KERAS
DENGAN TERUS MEMEGANG FIRMAN







Sunday, October 30, 2016

PENGUTUSAN IPD-14


PENGUTUSAN IPD-14
9 Oktober 2016

1. Ayudea

2. Gary Wirawan

3. Carissa

4. Imelda

5. Pondra Lesmana

6. Senna Handoyo

PENGUTUSAN IPD-13


PENGUTUSAN IPD-13
22 Agustus 2016

1. William Sonyo

2. Oscar


3. Ivanalia

4. Janetty 5. Joni Indah Sari

bersama Ps Joseph Latupeirissa MTh
dan Ps Jerry Thawrisan STh

Sunday, October 16, 2016

RINGKASAN GEREJA GSYI 16 Oktober 2016



BERLATIH MENGGUNAKAN POLA KRISTUS

disampaikan oleh :  Ps Jerry Thawrisman STh
  

diringkas oleh : Gary Wirawan


Ketika kita menyambut Tuhan secara pribadi kedalam kehidupan kita , kita bukan hanya sekadar menjadi seorang Kristiani. Kita diajak untuk melakukan KEBENARAN. Itulah yang membuat gereja berbeda dengan kelenteng ! 
Di gereja kita tidak hanya menyembah, memuji, memulikan Tuhan tetapi kita diajarkan kebenaran melalui kotbah seorang Pendeta yang dipercayakan oleh Tuhan untuk menyebarkan firman Tuhan sedangkan di klenteng yang mempunyai kitab suci juga , kita tidak diajarkan apa itu kebenaran. Itulah perbedaan gereja dan klenteng.

Tetapi bagaimana kita sebagai umat kristen melakukan kebenaran tersebut ?
1.Tanggalkan pola yang lama (Kita hidup merupakan sebuah pilihan. Kita harus memilih, memilih untuk tetap menjalankan pola hidup yang lama atau pola hidup yang baru)
  1. Paradose berserah (Kita harus menyerahkan hidup kita kepada Tuhan)
  2. Paradinomite (Kita harus mempercayakan hidup kita kepada Tuhan)


Kita harus membangun kebiasaan kita untuk hidup dalam pola illahi. Kebiasaan itu apa ? Kebiasaan itu merupakan sesuatu hal yang kita lakukan , kita kerjakan berulang-ulang kali sehingga kita menjadi terbiasa dalam melakukan pekerjaan tersebut. Untuk bisa hidup dalam pola illahi atau pola Tuhan kita harus membuatnya menjadi sebuah kebiasaan.

Ke gereja itu kebiasaan atau bukan ?
BUKAN” ! Ke gereja itu merupakan sebuah kewajiban, kebiasaanya adalah melakukan firman Tuhan setiap hari.
Kenapa menjadi kewajiban ?
Karena kita sebagai anak Tuhan mempunyai kewajiban untuk datang ke gereja setiap minggu untuk menyembah dan memujinya. Kita sebagai anak Tuhan harus membuat kebiasaan untuk melakukan firman Tuhan setiap harinya.

Banyak umat kriste suka bernyanyi, suka memuji Tuhan, suka datang ke gereja dll tapi belom tentu bisa hidup dalam pola Illahi. Belom tentu kebiasaanya melakukan firman Tuhan. Setelah kita meninggalkan gereka , kita harus tetap melakukan Firman Tuhan.

1Timotius 4 : 7 “ Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek nenek tua. Latilah dirimu beribadah”

Pada ayat ini kita diharuskan melatih diri kita untuk beribadah , beribadah disini artinya membangun kebiasaan kita agar hidup dalam pola Tuhan. Latilah dirimu menjadi orang yang taat, kalo kita sudah menjadi taat kepada Firman tuhan dan sudah membuatnya menjadi kebiasaan niscaya kita akan sangat gampang menolak hal-hal duniawi.

Untuk hidup benar saya perlu latihan , mari kita katakan dan renungkan kata-kata tersebut !!
Tujuan latihan itu apa ? Supaya kita bisa mengubah kebiasaan yang tumpul menjadi Sharp dan Accurate. Supaya kita bisa mencapai target kita , mencapi tujuan dalam hidup kita. Seperti para atlit, mereka perlu latihan setiap hari agar bisa mendapatkan gelar juara. Kita perlu latihan melakukan firman tuhan agar mendapatkan tempat di kerajaan Allah kelak.

Bagaimana kalo jemaat Tuhan tidak pernah dilatih ?
Hidup kita tidak akan sampai tujuan, makanya jemat HARUS MAU jadi jemaat yang mau dilatih.

Hal kecil yang bisa kita lakukan adalah saat teduh , karena pada saat teduh kita bisa mendekatkan diri kita kepada Tuham. Saat teduh membuat kita mengenal siapa Tuhan, kita harus melatih saat teduh menjadi kebiasaan kita dan menjadi renungan pribadi kita kepada Tuhan

Yudas 1 : 19 “ Mereka adalah pemecah belah yang dikuasi hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa roh kudus”
Bagaimanan kita bisa hidup dengan roh kudus ? Dengaaaan saat teduh pastinya.

2Korintus 5 :7 “ Sebab hidup kami adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat”
Kita hidup karena percaya iman, bukan melihat. Inipun perlu dilatih.

Friday, October 14, 2016

BINROHKRIS 11 OKTOBER 201


“Jadilah Jembatan bukan dinding “

Disampaikan oleh : dr.Veronica Wijaya MD.Mnutr

Diringkas oleh : Garry Wirawan


 


Bagaimana kita sebagai umat kristus menjadi jembatan ? “Jembatan bukan dinding”

Jembatan yang dimaksud adalah kita sebagai umat kristus bisa mengajak, menghubungkan, sebagai perantara bagi umat yang non-kristiani menjadi mengenal pribadi kristus bukan menjadi dinding yang menutupi bahkan menghalangi seseorang untuk mengenal kristus.
1 Timotius2:5 “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia yaitu manusia kristus Yesus “ Pada ayat alkitab tersebut dijelaskan bahwa yesus kristus merupakan pengantar antara kita manusia dan Allah. Kita harus mencotoh Yesus sebagai pengatara.

Apa yang bisa kita lakukan?
Kita bisa membuat perantara antara keluarga kita dan kristus. Kita bisa mengajak ayah, ibu, saudara-saudara untuk mengenal kristus dengan berbagai cara.

Yohanes 4:53 “ Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itu Yesus berkata kepadanya: “Anakmu hidup”. Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya” . Pada ayat ini dijelaskan bahwa Yesus merupakan pengatara.

Yohanes 1: 6-8 “ Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Pada ayat ini dijelaskan bahwa Yohanes merupakan jembatan pengantara antara manusia dan Kristus. Yohanes memberikan kesaksian kepada orang sekitarnya sehingga orang-orang menjadi percaya. Hal inilah yang bisa kita contoh , kita bisa memberikan kesaksian kepada orang sekitar kita sehingga membuat mereka menjadi orang percaya.

Markus 5:19 “ Tetapi Yesus tidak membenarkan dia ikut. Sebaliknya Yesus berkata kepadanya, “Pulanglah kepada keluargamu dan beritahu mereka betapa besarnya pertolongan Tuhan dan betapa baiknya Dia kepadamu!” . Pada ayat ini kita juga diberikan tugas untuk melakukan kesaksian dan menceritakan berita kristus ke teman-teman dan keluarga supaya semakin banyak pengikut Kristus.

Gimana cara kita mengajak teman-teman dan keluarga agar menjadi pengikut kristus ?
Kita bisa mengajak mereka ikut atau melihat kegiatan-kegiatan yang kita lakukan di gereja dan di tempat lain sehingga orang tersebut mengetahui bahwa kegiatan yang kita lakukan itu baik. Biasanya orang akan menggangap sesuatu perbuatan itu buruk karena belom mengetahuinya , seperti dia belom mengenal pribadi Kristus.
Bagaimana kita menjadi jembatan orang lain ke Kristus?
1.Peduli
2.Jadilah teman mereka
3.Berdoa
4.Beritakan kesaksian (Sharing)

Wednesday, October 12, 2016

Ringkasan Firman GSYI 9 Oktober 2016



Berfungsi bagi Tuhan

Disampaikan oleh:
Pdt. Pierre Yonathan MTh


Diringkas oleh :
Carissa Putri Carissa

Matius 16:18
"Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya."

Gereja bukanlah sekedar rumah ibadah. Gereja adalah jemaat yang Tuhan bangun. Tuhan mendirikan jemaatnnya di atas batu karang.  Jemaat sendiri diambil dari kata Ecclesia, yang memiliki arti orang-orang yang diutus keluar untuk mempengaruhi suatu daerah. Tuhan tidak membangun jemaat yang biasa-biasa saja, tetapi Tuhan membangun jemaat yang berpengaruh.

1 Korintus 1 : 26
"Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang."

Sebelum kita bertobat, mungkin seringkali kita dipandang sebagai manusia yang tidak bijak, tidak berpengaruh, dan tidak terpandang. Akan tetapi, ketika kita sudah bertobat dan hidup benar, maka akan terjadi perubahan, sehingga kita menjadi orang yang bijak, berpengaruh dan terpandang.

1 Yohanes 2 : 27
"Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia."

Berfungsi adalah ketika kita memiliki inisiatif. Kesadaran untuk melakukan hal yang menyenangkan hati Tuhan tanpa disuruh atau diinstruksikan. Contohnya seperti memulai pelayanan dari sesuatu hal yang sederhana yang kita bisa lakukan. Tuhan yang akan memampukan kita untuk tetap naik dan berkembang.

Tuhan ingin kita untuk bergerak dan maju.

Tuhan memberkati.

Monday, October 10, 2016

Ringkasan FIRMAN GSYI Minggu 2 Oktober 2016

"Menjadikan Tuhan sebagai Kebutuhan dan Tujuan"

disampaikan oleh Ps Joseph Latupeirissa MTh
Gembala Senior GSYI (Gereja Sungai Yordan Immanuel)


diringkas oleh : Imelda



Ada 2 hal yang membuat seseorang mengenakan pola :

1.   Kebutuhan

2.   Tujuan


Karena dua hal tersebut sebagai dasar akan sulit bagi manusia untuk melepaskan pola Tuhan. Sebagai umat Tuhan untuk bisa menggunakan pola Tuhan kita harus menjadikan Tuhan sebagai kebutuhan dan Tujuan dalam setiap langkah kehidupan kita.

Kebutuhan

"Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang."
Yohanes 6:26


                Tuhan menilik sampai kedalam hati kita. Tuhan melihat motif apa yang menggerakan kita untuk datang kepadaNYA. Dalam bagian alkitab diatas diceritakan bahwa murid-murid datang kepada Yesus untuk mengharapkan roti dari pada Yesus, bukan untuk Yesus sendiri. Padahal, ketika Yesus yang menjadi orientasi, Yesus yang menjadi kebutuhan pokok segala lapar dan hausmu akan dipuaskannya.
             
Setiap pekerjaan apapun itu adalah mimbar kerajaan Allah, entah pekerjaan mu adalah dokter, supir, pilot, polisi, tukang sapu jalanan atau apapun itu. Oleh sebab itu, lakukanlah setiap detail pekerjaan seperti kita sedang melakukannya untuk Tuhan. Disana kita akan bekerja dengan dimensi yang berbeda, tujuan yang berbeda, sehingga ketika orang lain melihat apa yang kita lakukan,nama Tuhan dimuliakan.

"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
Kolose 3 : 23

Adalah sebuah kebutuhan bagi kita untuk mengetahui apa yang harus kita bangun. Yang kita bangun dan menjadi prioritas kita adalah membangun agenda kerajaan Allah di muka bumi ini. Kita harus menjadi bagian dari pergerakan kerajaan Allah. Untuk melalukan pekerjaan Allah kita harus bersungguh-sungguh karena yang akan kita bangun adalah kerajaan Allah, kerajaan Tuhan bukan untuk manusia. Karena Allah sedang melakukan perkara yang besar bagi Indonesia seperti yang telah dinubuatkan oleh Yesaya berabad-abad lampau bahwa Tuhan akan bekerja lewat negara yang berpulau-pulau.

Yesus harus menjadi prioritas utama bagi kehidupan kita. Yesus harus menjadi yang lebih penting dari uang dari kedudukan atau apapun yang ada di dunia ini. Pelayanan perlu uang, misi perlu uang, tapi Yesus adalah lebih di butuhkan. Karena ketika Yesus dijadikan kebutuhan dan prioritas utama segala perkara yang mustahil akan menjadi pasti. Segala sesuatu yang tidak cukup akan menjadi cukup. Seperti 5 roti dan 2 potong ikan yang setelah dibagi-bagikan untuk 5000 orang tersisa 12 bakul. Sehingga untuk apa ada berlimpah uang tetapi tidak ada hadirat Tuhan di dalamnya.

Dalam menghadapi masalah seringkali manusia berdoa dan berharap Tuhan datang dan meniadakan masalah tersebut. Kita lupa untuk menjaga sikap hati. "Jangan takut!" karena kita Tuhan menjadi prioritas kita, bukan keadaan itu yang mempengaruhi kita tapi kita mempengaruhi dan mengubah keadaan.

Tujuan

Panggilan utama gereja dalam dunia ini adalah kainonia. Koinonia berasal dari asal kata Yunani yang berarti persekutuan. Sehingga ketika dalam gereja sebagai tubuh Kristus sering terjadi percek-cokan tidak serta merta dikatakan sebagai hal yang lumrah.


"Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal."
1 Petrus 1:23

Sebagai bagian dari kerajaan Allah kita dilahirkan dari benih yang sama. Benih itu adalah firman Tuhan itu sendiri. Sehingga untuk menaklukan dunia, gereja tidak hanya harus bersama tapi bersatu, karena:
"Bersatu pasti bersama, bersama belum tentu bersatu"

Bersatu berarti memiliki tujuan,kebutuhan dan pikiran yang sama. Untuk dapat menjadi bersatu dibutuhkan pertobatan. Karena, untuk dapat bersatu dibutuhkan anugrah dari Allah.


Kemudian menjadi pertanyaan bagi kita semua, siapakah yang dapat menaklukan dunia? 

"sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita"
1 Yohanes 5:4

"Aku menaruh firman-Ku ke dalam mulutmu dan menyembunyikan engkau dalam naungan tangan-Ku, supaya Aku kembali membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi, dan berkata kepada Sion: Engkau adalah umat-Ku!"
Yesaya 51:16

Kita semua lahir dari pada Allah dan Tuhan sendiri yang sudah mempersiapkan kita untuk siap menaklukan tantangan zaman. Dikatakan dalam firman Tuhan, kita lahir dari Allah dan di sembunyikan dalam naungan dan tangannya. Hal ini berarti sebuah proses pembentukan. Pembentukan yang agar nantinya kita siap untuk membangun benih kerajaan Allah di muka bumi ini. Dan dalam setiap yang kita perbuat memuliakan nama Tuhan sesuai dengn pola Tuhan.

Oleh karena itu tujuan yang fana bukanlah bagian dari kita. Kita harus melepaskan hal-hal yang fana karena itu bukan prioritas kita. Tuhan lah yang menjadi tujuan kita karena bagi Allah menaklukan dunia itu mudah dan kita diciptakan untuk menjadi lebih dari pemenang.

Friday, October 7, 2016

Permuridan Apostolik Modul 4



MENEMUKAN KEMULIAAN YANG HILANG
Permuridan Apostolik Modul 4 Angkatan IV
Rabu, 5 Oktober 2016

Disampaikan oleh, Ps Joseph Latupeirissa Mth

Diringkas oleh, Senna Handoyo












“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,..”- Roma 3:23
Didalam ayat ini sangat jelas kali bahwa sejak manusia diciptakan, dari zaman Adam dan Hawa, manusia telah berbuat dosa akibat dari memakan buah pengetahuan yang baik dan buruk (bisa dibaca melalui cerita kejadian). Pada kesempatan kali ini, ada 5 hal yang telah hilang akibat dosa:
1.       Hidup yang Mulia = ZOE
Pemahaman tentang hidup yang mulia ini kita ambil dari cerita  Markus 10:17-21. Pada cerita ini kita bisa lihat bahwa orang yang diceritakan didalam ini sangatlah agamawi, hidupnya sesuai dengan hukum taurat  dan sangat taat, akan tetapi yang dimaksut dalam ayat ini adalah hidup orang Kristen tidak hanya sekedar hal-hal ritual saja, tapi hidup orang Kristen adalah hidup yang mulia. Bagaimana caranya? Disini kita diajarkan bahwa Yesus dalah sumber kehidupan yang mulia, oleh sebab itu kita harus tinggalin semua yang tidak membuat kita datang kepada Yesus. Yohanes 6:-63-68 katakan bahwa menerima hidup yang mulia adalah menerima perkataan-perkataan Kristus (Firman), karena setiap manusia itu terikat dengan kata-kata, oleh sebab itu kita harus merenungkan firman Tuhan siang dan malam, karena firman adalah makanan hidup dan roh kita. Jadi hidup yang mulia itu adalah hidup yang seperti Kristus.
2.       Posisi yang Mulia = ALITHEA
Posisi menentukan otoritas. Ketika manusia jatuh kedalam dosa, manusia juga kehilangan posisi yang tepat dan benar. Sama seperti ketika manusia tidak terhubung dengan Tuhan, berarti  manusia itu sedang tidak berada di posisi yang tepat dan benar. Karena manusia diciptakan untuk selalu terhubung dengan Tuhan.
Yohanes 16:13
“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberikan kepadamu hal-hal yang akan datang”
Ayat ini menjelaskan bahwa Roh kudus akan mereposisi kita kedalam seluruh kebenaran Allah. Jadi apabila kita berdoa, kita harus menyerahkan diri kita kepada Roh Kudus untuk mereposisi kehidupan kita. Karena Roh Kudus yang akan terus mengingatkan kita untuk menduduki posisi yang tepat.
3.       Sudut Pandang yang Mulia = SCOPOS
Posisi bisa membuat sudut pandang. Jadi apabila posisi yang mulia hilang, jelas sudut pandang yang mulia juga hilang. Sebagai contoh dari gereja-gereja yang ada sekarang, banyak yang beribadah dengan tepuk tangan, menari atau memainkan drum. Hal ini banyak menjadi kontroversi, tetapi semua kehidupan kita itu didasarkan kepada firman Tuhan. Dan hal ini bisa kita lihat dalam Mazmur 150:1-6, inilah kebenarannya:
“(1)Haleluya! Pujilah Allah  dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!(2) Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat! (3) Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! (4) Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling! (5) Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! (6) Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!”
Ketika kita mengerti firman, menerima firman, kita akan mengetahui kebenaran yang memerdekakan kita, sehingga kita mempunyai selera yang baru.
4.       Tujuan yang Mulia = PROSKUNEO
Jelas Tuhan menciptakan manusia pasti ada tujuan. Dan tujuan manusia diciptakan adalah untuk melakukan hal yang Mulia bagi Tuhan. Kita bisa lihat dalam Roma 11:36 “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”.
Diayat ini sangat menjelaskan bahwa kita ini berasal dari Dia, yang sebenarnya bukan dari darah atau dari daging, melainkan kita diciptakan berasal dari benih Allah. Ketika kita menerima firman Tuhan, kita sedang mengandung benih illahi, karena hanya orang percaya yang diperanakan dari Allah (1 Petrus 1:23).
5.       Ahli Waris yang Mulia = BASILIKE KLERONOMA
Basilike Kleronoma mempunya arti lain, bahwa yang dimaksud ahli waris yaitu menerima warisan Kerajaan Allah. Dan kembali lagi kepada dasarnya, bahwa hanya orang-orang yang percaya kepada Yesus saja, yang akan menerima Kerajaan Allah. Jadi yang dimaksut warisan yang mulia ini adalah Kerjaan Allah

Dari ke 5 hal yang kita bahas, semuanya ini sangatlah bersinergi. Ketika kita mempunyai hidup yang mulia, kita akan menduduki posisi yang mulia, posisi yang mulia akan menetukan sudut pandang mulia,  dan sudut pandang yang mulia akan memberikan kita tujuan yang mulia, dengan tujuan yang mulia kita berhak menjadi ahli waris yang mulia, yaitu Kerajaan Allah.

Thursday, October 6, 2016

Pemuridan Apostolik Modul 2


Dasar Pemuridan

Disampaikan oleh : Ps Joseph Latupeirissa MTh
dalam PEMURIDAN Modul 2 Angkatan 4, 
Ps. Joseph Latupeirissa Mth
Diringkas oleh: 
Carissa Putri Crisdayani



Pemuridan apostolik didasari oleh 3 hal, yaitu:
  1. Allah adalah sumber hidup dan pengetahuan
  2. Sikap yang mau terus belajar
  3. Mengenal dan mengembangkan potensi diri


Allah adalah sumber hidup dan pengetahuan

Yesaya 54:13
“Semua anakmu akan menjadi murid TUHAN, dan besarlah kesejahteraan mereka”


Dari ayat diatas kita bisa tahu bahwa pada dasarnya kita adalah murid Tuhan. Tuhan adalah sumber kesejahteraan kita dalam segala hal, tidak hanya dalam segi materi tapi dari hal pendidikan pun Tuhan adalah sumber kita. Tuhan yang akan memberi hikmat untuk kita mengerti apa yang kita pelajari.

Sikap yang mau terus belajar (Learn, Unlearn, Relearn)

Dr. Alvin Toffler


Seorang penulis dan futuris Amerika yang bernama Dr. Alvin Toffler pernah menulis dalam buku best seller-nya yang berjudul Future Shock, "Di zaman ini tidak ada orang yang buta huruf, jika ada orang yang buta huruf maka orang itu adalah orang berhenti belajar." Orang yang berhenti belajar tidak akan bisa melewati tantangan zaman. Sebagai murid Tuhan kita harus memilki kerinduan untuk terus belajar dalam hidup kita.

Dr Alvin Toffler menyatakan 3 istilah yaitu Learn, Unlearn, Relearn.
Learnkita memiliki kemauan untuk belajar.
Unlearnkita harus menyadari bahwa apa yang kita tahu saat ini akan berkembang, dan kita butuh untuk mengetahui perkembangan tentang apa yang kita ketahui. Sehingga kita tidak boleh puas dengan apa yang kita ketahui saat ini dan berani melepaskan apa yang sudah kita ketahui untuk kembali belajar hal yang baru.
Relearn, kita memiliki kemauan untuk belajar kembali, belajar sesuatu yang baru.


Mengenal dan mengembangkan potensi diri
Dalam pemuridan sebelumnya kita sudah membahas tentang potensi diri. Tuhan sudah memberikan potensi kepada setiap anak-anakNya dan tugas kita adalah untuk mengembangkan potensi yang sudah ada di dalam hidup kita. 

Head 
Kecerdasan, setiap kita memiliki kecerdasan dari Tuhan. Yang kita perlukan adalah mengembangkan kecerdasan dengan terus belajar membangun diri kita untuk menjadi manusia yang lebih berkualitas.
Hand 
Keterampilan, kita harus mengasah keterampilan yang kita miliki dengan berlatih. Keterampilan tanpa kecerdasan adalah kosong, sehingga kita harus belajar dan berlatih harus berjalan beriiringan dalam mengembangkan potensi diri.
Heart
Kedua hal diatas dapat kita ubah dan kita kembangkan dengan kekuatan dan kemapuan kita sendiri. Akan tetapi, hati, tidak ada yang dapat mengubah hati selain Tuhan kita. Sehingga kita harus meminta pertolongan Tuhan untuk mengubah hati kita dan berserah penuh kepadaNya.


Tuhan Memberkati...