BERLATIH
MENGGUNAKAN POLA KRISTUS
disampaikan
oleh : Ps Jerry Thawrisman STh
diringkas
oleh : Gary Wirawan
Ketika
kita menyambut Tuhan secara pribadi kedalam kehidupan kita , kita
bukan hanya sekadar menjadi seorang Kristiani. Kita diajak untuk
melakukan KEBENARAN. Itulah yang membuat gereja berbeda dengan
kelenteng !
Di gereja kita tidak hanya menyembah, memuji, memulikan
Tuhan tetapi kita diajarkan kebenaran melalui kotbah seorang Pendeta
yang dipercayakan oleh Tuhan untuk menyebarkan firman Tuhan sedangkan
di klenteng yang mempunyai kitab suci juga , kita tidak diajarkan apa
itu kebenaran. Itulah perbedaan gereja dan klenteng.
Tetapi
bagaimana kita sebagai umat kristen melakukan kebenaran tersebut ?
1.Tanggalkan pola yang lama (Kita hidup merupakan sebuah
pilihan. Kita harus memilih, memilih untuk tetap menjalankan pola
hidup yang lama atau pola hidup yang baru)
- Paradose berserah (Kita harus menyerahkan hidup kita kepada Tuhan)
- Paradinomite (Kita harus mempercayakan hidup kita kepada Tuhan)
Kita
harus membangun kebiasaan kita untuk hidup dalam pola illahi.
Kebiasaan itu apa ? Kebiasaan itu merupakan sesuatu hal yang kita
lakukan , kita kerjakan berulang-ulang kali sehingga kita menjadi
terbiasa dalam melakukan pekerjaan tersebut. Untuk bisa hidup dalam
pola illahi atau pola Tuhan kita harus membuatnya menjadi sebuah
kebiasaan.
Ke
gereja itu kebiasaan atau bukan ?
“BUKAN”
! Ke gereja itu merupakan sebuah kewajiban, kebiasaanya adalah
melakukan firman Tuhan setiap hari.
Kenapa
menjadi kewajiban ?
Karena
kita sebagai anak Tuhan mempunyai kewajiban untuk datang ke gereja
setiap minggu untuk menyembah dan memujinya. Kita sebagai anak Tuhan
harus membuat kebiasaan untuk melakukan firman Tuhan setiap harinya.
Banyak
umat kriste suka bernyanyi, suka memuji Tuhan, suka datang ke gereja
dll tapi belom tentu bisa hidup dalam pola Illahi. Belom tentu
kebiasaanya melakukan firman Tuhan. Setelah kita meninggalkan gereka
, kita harus tetap melakukan Firman Tuhan.
1Timotius
4 : 7 “ Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek nenek tua.
Latilah dirimu beribadah”
Pada
ayat ini kita diharuskan melatih diri kita untuk beribadah ,
beribadah disini artinya membangun kebiasaan kita agar hidup dalam
pola Tuhan. Latilah dirimu menjadi orang yang taat, kalo kita sudah
menjadi taat kepada Firman tuhan dan sudah membuatnya menjadi
kebiasaan niscaya kita akan sangat gampang menolak hal-hal duniawi.
Untuk
hidup benar saya perlu latihan , mari kita katakan dan renungkan
kata-kata tersebut !!
Tujuan
latihan itu apa ? Supaya kita bisa mengubah kebiasaan yang tumpul
menjadi Sharp dan Accurate. Supaya kita bisa mencapai target kita ,
mencapi tujuan dalam hidup kita. Seperti para atlit, mereka perlu
latihan setiap hari agar bisa mendapatkan gelar juara. Kita perlu
latihan melakukan firman tuhan agar mendapatkan tempat di kerajaan
Allah kelak.
Bagaimana
kalo jemaat Tuhan tidak pernah dilatih ?
Hidup
kita tidak akan sampai tujuan, makanya jemat HARUS MAU jadi jemaat
yang mau dilatih.
Hal
kecil yang bisa kita lakukan adalah saat teduh , karena pada saat
teduh kita bisa mendekatkan diri kita kepada Tuham. Saat teduh
membuat kita mengenal siapa Tuhan, kita harus melatih saat teduh
menjadi kebiasaan kita dan menjadi renungan pribadi kita kepada Tuhan
Yudas
1 : 19 “ Mereka adalah pemecah belah yang dikuasi hanya oleh
keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa roh kudus”
Bagaimanan
kita bisa hidup dengan roh kudus ? Dengaaaan saat teduh pastinya.
2Korintus
5 :7 “ Sebab hidup kami adalah hidup karena percaya, bukan karena
melihat”
Kita
hidup karena percaya iman, bukan melihat. Inipun perlu dilatih.
No comments:
Post a Comment