Friday, October 7, 2016

Permuridan Apostolik Modul 4



MENEMUKAN KEMULIAAN YANG HILANG
Permuridan Apostolik Modul 4 Angkatan IV
Rabu, 5 Oktober 2016

Disampaikan oleh, Ps Joseph Latupeirissa Mth

Diringkas oleh, Senna Handoyo












“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,..”- Roma 3:23
Didalam ayat ini sangat jelas kali bahwa sejak manusia diciptakan, dari zaman Adam dan Hawa, manusia telah berbuat dosa akibat dari memakan buah pengetahuan yang baik dan buruk (bisa dibaca melalui cerita kejadian). Pada kesempatan kali ini, ada 5 hal yang telah hilang akibat dosa:
1.       Hidup yang Mulia = ZOE
Pemahaman tentang hidup yang mulia ini kita ambil dari cerita  Markus 10:17-21. Pada cerita ini kita bisa lihat bahwa orang yang diceritakan didalam ini sangatlah agamawi, hidupnya sesuai dengan hukum taurat  dan sangat taat, akan tetapi yang dimaksut dalam ayat ini adalah hidup orang Kristen tidak hanya sekedar hal-hal ritual saja, tapi hidup orang Kristen adalah hidup yang mulia. Bagaimana caranya? Disini kita diajarkan bahwa Yesus dalah sumber kehidupan yang mulia, oleh sebab itu kita harus tinggalin semua yang tidak membuat kita datang kepada Yesus. Yohanes 6:-63-68 katakan bahwa menerima hidup yang mulia adalah menerima perkataan-perkataan Kristus (Firman), karena setiap manusia itu terikat dengan kata-kata, oleh sebab itu kita harus merenungkan firman Tuhan siang dan malam, karena firman adalah makanan hidup dan roh kita. Jadi hidup yang mulia itu adalah hidup yang seperti Kristus.
2.       Posisi yang Mulia = ALITHEA
Posisi menentukan otoritas. Ketika manusia jatuh kedalam dosa, manusia juga kehilangan posisi yang tepat dan benar. Sama seperti ketika manusia tidak terhubung dengan Tuhan, berarti  manusia itu sedang tidak berada di posisi yang tepat dan benar. Karena manusia diciptakan untuk selalu terhubung dengan Tuhan.
Yohanes 16:13
“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberikan kepadamu hal-hal yang akan datang”
Ayat ini menjelaskan bahwa Roh kudus akan mereposisi kita kedalam seluruh kebenaran Allah. Jadi apabila kita berdoa, kita harus menyerahkan diri kita kepada Roh Kudus untuk mereposisi kehidupan kita. Karena Roh Kudus yang akan terus mengingatkan kita untuk menduduki posisi yang tepat.
3.       Sudut Pandang yang Mulia = SCOPOS
Posisi bisa membuat sudut pandang. Jadi apabila posisi yang mulia hilang, jelas sudut pandang yang mulia juga hilang. Sebagai contoh dari gereja-gereja yang ada sekarang, banyak yang beribadah dengan tepuk tangan, menari atau memainkan drum. Hal ini banyak menjadi kontroversi, tetapi semua kehidupan kita itu didasarkan kepada firman Tuhan. Dan hal ini bisa kita lihat dalam Mazmur 150:1-6, inilah kebenarannya:
“(1)Haleluya! Pujilah Allah  dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!(2) Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat! (3) Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! (4) Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling! (5) Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! (6) Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!”
Ketika kita mengerti firman, menerima firman, kita akan mengetahui kebenaran yang memerdekakan kita, sehingga kita mempunyai selera yang baru.
4.       Tujuan yang Mulia = PROSKUNEO
Jelas Tuhan menciptakan manusia pasti ada tujuan. Dan tujuan manusia diciptakan adalah untuk melakukan hal yang Mulia bagi Tuhan. Kita bisa lihat dalam Roma 11:36 “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”.
Diayat ini sangat menjelaskan bahwa kita ini berasal dari Dia, yang sebenarnya bukan dari darah atau dari daging, melainkan kita diciptakan berasal dari benih Allah. Ketika kita menerima firman Tuhan, kita sedang mengandung benih illahi, karena hanya orang percaya yang diperanakan dari Allah (1 Petrus 1:23).
5.       Ahli Waris yang Mulia = BASILIKE KLERONOMA
Basilike Kleronoma mempunya arti lain, bahwa yang dimaksud ahli waris yaitu menerima warisan Kerajaan Allah. Dan kembali lagi kepada dasarnya, bahwa hanya orang-orang yang percaya kepada Yesus saja, yang akan menerima Kerajaan Allah. Jadi yang dimaksut warisan yang mulia ini adalah Kerjaan Allah

Dari ke 5 hal yang kita bahas, semuanya ini sangatlah bersinergi. Ketika kita mempunyai hidup yang mulia, kita akan menduduki posisi yang mulia, posisi yang mulia akan menetukan sudut pandang mulia,  dan sudut pandang yang mulia akan memberikan kita tujuan yang mulia, dengan tujuan yang mulia kita berhak menjadi ahli waris yang mulia, yaitu Kerajaan Allah.

No comments:

Post a Comment