Saturday, October 1, 2016

RINGKASAN FIRMAN GSYI 25 September 2016


RINGKASAN FIRMAN GSYI
25 September 2016

HIDUP YANG BERKEMENANGAN

Disampaikan oleh Ps Pierre Yonathan MTh



Diringkas oleh:
Suzanna Ndraha dan Pondra Lesmana



Yoel 3:9-10
Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa: bersiaplah untuk peperangan, gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit tampil dan maju! Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: "Aku ini pahlawan! 

Sejak masa nabi Yoel kita sudah diingatkan untuk
-       Bersiap menghadapi peperangan, artinya kita pasti akan berhadapan dengan masalah
-       Harus tampil dan maju, artinya tampil saja tidak cukup tapi harus terus maju
-      Profesi petani berubah menjadi profesi prajurit, artinya apapun  profesi kita, kita harus belajar menggunakan “pedang” dan “tombak” itu

Untuk bisa menggunakan “pedang” dan “tombak” dengan benar, kita harus melepaskan pola kita dan mengenakan POLA TUHAN.

1 Korintus 1:25-26
Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang

Yang terpenting adalah: DARI ALLAH.
Bandingkan keadaan sekarang dan dahulu. Dahulu: tidak banyak yang bijak, tidak banyak yang terpandang. Sekarang: ada perubahan, jemaat Korintus telah menjadi bijak dan terpandang, karena mengenakan POLA TUHAN

Firman adalah KEHIDUPAN. Saat menerima FIRMAN, pasti terjadi PERUBAHAN. Kalau tidak ada perubahan, perlu dipertanyakan dari masa asalnya kita. Dari ALLAH atau bukan.
Firman cukup diterima dengan iman, tidak perlu dianalisa. FIRMAN itu akan bekerja bila kita meresponi FIRMAN. KITA HARUS ANTUSIAS terhadap FIRMAN.

Ibrani 11:1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. 

Iman adalah DASAR.
Bahasa asli: iman adalah bahan dasar. Iman adalah substansi. Jago bikin kue tapi tidak punya tepung dan gula, pasti tidak menghasilkan apa2.
Tuhan sangat bisa membuat mujizat, tapi ada saat dimana Dia tidak dapat membuat mujizat

Markus 6: 4-6
Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka.

Bila FIRMAN ditolak, maka mujizat tidak terjadi.
Roma 10:17. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh FIRMAN KRISTUS.

Iman timbul dari pendengaran akan Firman; dan IMAN adalah substansi. Iman adalah bahan baku untuk terjadinya mujizat. Itulah sebabnya saat TUHAN datang, DIA mencari IMAN di bumi. Tuhan tidak bias mengubah kehidupan kita bila tidak ada bahan bakunya yaitu IMAN.
Kita harus menerima FIRMAN KRISTUS, agar IMAN tumbuh. Kita harus menerima FIRMAN setiap saat, agar ketika Tuhan mau melawat hidup kita, DIA mendapati ada iman.

Dan BUKTI
Bila ada IMAN maka Tuhan bisa membuat apa yang tidak ada menjadi ada. Tuhan mau membangun hidup kita tapi DIA membutuhkan substansinya yaitu IMAN.
Matius 16: 13-18
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu? Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" 
Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya.

Jemaat = Eklesia
Eklesia adalah orang-orang yang keluar.
Eklesia adalah bahasa politik.
Saat Roma memperluas kerajaannya, dikirim utusan (apolos) untuk mengajarkan gaya hidup kerajaan Roma. Yang Tuhan maksud jemaat bukan hanya orang yang sudah bertobat tapi juga yang berpengaruh bagi kota.
Maka Firman Tuhan katakan: “di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya”. Alam maut bukan cuma kematian, tapi juga sakit penyakit, kegagalan, kekecewaan, kerugian, semua itu unsur maut. Jemaat yang Tuhan bangun, tidak ada yang bisa menghentikannya.
Kalau TUHAN yang membangun hidup saya, maka sakit penyakit, kegagalan, kekecewaan, kerugian akan disingkirkan. Kita harus yakin siapa yang membangun hidup kita.

Untuk membangun hidup, kita perlu komunitas yang baik.
Yohanes 5:1-3
Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani  disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.

Ayat 6: karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu …
Orang yang sudah “lama dalam keadaan itu” lebih sulit ditolong karena polanya sudah terbentuk. Jangan biarkan dirimu “lama dalam keadaan itu”. Kita harus keluar dari ‘keadaan’ itu. Apapun yang mengikat kita dalam ‘keadaan’ itu seperti kebiasaan-kebiasaan kita, harus kita tinggalkan.

Yesus bertanya: maukah engkau sembuh? Sebenarnya pertanyaan ini tidak perlu diajukan kepada orang sakit. Orang sakit pasti ingin sembuh.
Tapi perhatikan jawaban orang sakit itu. Dia tidak menjawab: aku mau TUHAN. Tapi dia berkata: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."

Tuhan mau bekerjasama dengan kita secara pribadi. Dia bertanya: maukah engkau sembuh? Maukah engkau dibebaskan? Maukah engkau menang? Jangan bergantung pada lingkungan kita, tapi jawab saja pertanyaan Tuhan, katakan aku mau Tuhan.

Kita memerlukan komunitas yang sehat. Komunitas yang saling membantu, bukan hanya berkumpul. DI tepi kolam itu banyak orang berkumpul tapi mereka buta, timpang, dan lumpuh. Sebetuknya mereka bisa kerjasama tapi setiap ada yang sudah sembuh langsung pergi meninggalkan komunitas itu. Manusia selalu punya tendensi mengutamakan kepentingan pribadi. Mari kita membangun komunitas yang bisa saling membangun agar tidak ada anggota yang “lama dalam keadaan itu”.

Markus 2:1-12 kisah orang lumpuh yang disembuhkan dengan bantuan komunitas yang gigih membawa orang sakit menemui Tuhan Yesus bahkan sampai membongkar atap rumah.
Kita memerlukan orang-orang yang beriman di sekitar kita untuk membantu membangun hidup kita.

Kepada orang lumpuh di kolam Betesda TY bertanya: maukah engkau sembuh? Kepada Bartimeus (Markus 10:46-52) TY berkata: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu? Kenapa beda? Karena pada Bartimeus sudah ada substansinya yaitu IMAN. Maka TY sangat mudah menyembuhkan Bartimeus. Tidak menggunakan kolam atau tanah atau apapun.
Kita harus punya IMAN seperti Bartimeus agar TY bisa membangun hidup kita.
Kepada Bartimeus, TY berkata: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Menarik bahwa TY tidak berkata “imanmu telah mmenyembuhkan, tapi imanmu telah menyelamatkan”!. Saat keselamatan dating, kesembuhanpun terjadi. Keselamatan bersifat kekal, kesembuhan hanya sementara.

Kita jangan suam-suam kuku saat Tuhan melawat kita.
Kepada Jemaat Laodikia, jemaat yang kaya dan hebat, Allah berkata di Wahyu 3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Kita harus punya SUBSTANSI yaitu IMAN, dan kita harus meresponi FIRMAN, maka TUHAN akan membangun hidup kita.

Mazmur 20:7
Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.


Tuhan memberikan kemenangan kepada siapa? Orang yang diurapi. Pengurapan terjadi saat hati kita terbuka terhadap FIRMAN. Tuhan memberikan ‘kemenangan yang gilang-gemilang’. Apa artinya? Banyak orang memenangkan apapun, pertandingan, kemelut hidup, penyakit dll, tanpa Tuhan. Semua bisa menang tanpa Tuhan. Tapi “kemenangan yang gilang-gemilang” hanya diberikan Tuhan kepada orang yang diurapi, dan ini kan dicatat sepanjang masa. Prestasi dan keberhasilan siapapun akan mudah dilupakan dunia, tapi “kemenangan yang gilang-gemilang” yang diberikan Tuhan akan tetap dikenang. Kemenangan Daud atas Goliat, keberhasilan Yusuf di Mesir, prestasi Daniel di Babel, semua dicatat sejarah. Hidup yang berkemenangan dan kemenangan itu “gilang-gemilang” terjadi bila hidup kita disertai TUHAN.

Hidup yang berkemenangan dan kemenangan itu “gilang-gemilang” bila kita berdampak terhadap orang lain. Laut mati adalah kehidupan yang rendah. Semua sungai mengalir ke laut mati tapi dia tidak mengalir kemana-mana. Maka di dalamnya tidak ada kehidupan.
Kita harus mengalirkan kehidupan ke lingkungan kita. Firman yang sudah mengubahkan hidup kita harus kita bagikan ke sekitar kita.

Kita harus punya missi Tuhan. Bila missi Tuhan belum kita dapatkan, hidup kita akan berputar-putar. Bila Tuhan sudah ubahkan kehidupan kita, kita harus tau missi apa yang Tuhan berikan.

Yesaya 61:1-4
Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung.. untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya. Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi. 

Urapan adalah Firman Tuhan. Kabar baik adalah Injil.
Inilah jemaat yang Tuhan bangkitkan. Inilah missi Tuhan, inilah tugas kita. Untuk mengubah kota. Kita bisa melakukannya bersama Kristus, seperti jemaat Korintus yang telah berubah dulu dan sekarang (1 Korintus 1:25-26).

Jangan berhenti memperkatakan FIRMAN. Justru saat keadaan bertolak belakang dengan Firman Tuhan, terus perkatakan FIRMAN.
Jangan diam. Yoel menyuruh kita untuk tampil dan maju (Yoel 3:9).
Tuhan menghendaki kita tetap naik (Ul 28:13).

Kita harus meninggalkan pola kita yang lama.
1 Korintus 15:53-54
Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? 

Saat kita mengenakan dimensi kekekalan, semua unsur-unsur maut seperti penyakit, kegagalan, kerugian tidak akan dapat mengalahkan kita. Kita tidak boleh tinggal dalam kegagalan. Pakai tubuh kemuliaan TUHAN, pakai pikiran Kristus, pakai pikiran yang diurapi, pikiran yang dipengaruhi oleh FIRMAN, tinggalkan pola lama, kenakan POLA TUHAN.

Jemaat yang Tuhan bangun, tidak akan dikuasai oleh alam maut. Saat TUHAN membangun hidup kita, semua unsur maut tidak akan menguasai.

Soli Deo Gloria






No comments:

Post a Comment