Saturday, October 6, 2018

HABITS OF SIN


Disampaikan oleh:
dr. Suzanna Ndraha, Sp.PD, KGEH, FINASIM



Diringkas oleh:
Destin Marseli


Vania Christy




Dalam renungan ini, kita diajak untuk mendalami suatu ayat dari Efesus 2: 10 “karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik yang di persiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup di dalam-Nya”. Dalam ayat ini, kita dapat memahami bahwa Allah telah mempersiapkan suatu rancangan baik untuk hidup kita melalui anak-Nya yaitu Yesus Kristus, Ia mau agar kita hidup dalam terang pola ilahi sehingga hidup kita dipenuhi dengan segala pekerjaan baik.

Ketika kita berkomitmen untuk memulai hidup dalam pola ilahi, berarti kita harus tahu bagaimana untuk masuk dalam pola ilahi itu sendiri. Ada 4 hukum rohani yang perlu kita pegang agar kita dapat masuk dalam pola ilahi: Pertama, TUHAN Allah mengasihi saudara (Yoh 3: 16) dan Allah punya rencana yang indah ( Yoh 10: 10b). Kedua, karena manusia penuh dosa (Roma 3: 23) dan terpisah dari TUHAN Allah (Roma 6: 23). Ketiga, karena itu kita harus percaya bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya keselamatan (Yoh 14: 6). Dengan demikian kita harus menerima Yesus Kristus (Yoh 1: 12).

Suatu perubahan besar dalam diri kita dapat terjadi ketika kita mengizinkan Yesus masuk dalam diri kita. Kita akan memiliki kesempatan untuk menyatakan kemerdekaan hidup kita dari dari belenggu hukum dosa dan budak dosa. Kita harus mengamini bahwa hidup kita perlu Yesus. Kita harus berkomitmen bahwa kita mau membuka pintu hati kita dan mengundang Yesus masuk sebagai Juruselamat yang memerdekakan kita dari budak dosa dan sebagai TUHAN yang memimpin hidup kita. Ketika kita memberi hidup kita di pimpin oleh Yesus, berarti kita bersedia dan siap untuk hidup sesuai kehendak TUHAN. Maka undanglah Tuhan sebagai Tuhan, yang memimpin hidup, Maka kita bisa hidup dalam pola Tuhan

Dan haruslah kita mengakui dosa kita. 1 Yohanes 9: Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan, tanpa pengakuan tidak akan ada pengampunan. Karena kita ini buatan Allah, maka sudah pastilah kita lebih disukai dan disayangi oleh Allah, Allah melihat bahwa manusia itu sungguh sangat baik dan mempunyai rencana yang indah untuk setiap kita. Meskipun pada kenyataannya, banyak orang yang tidak mengalami kasih dan kemuliaan Allah, bukanlah karena Allah tidak mempunyai rencana bagi hidup mereka, namun karena hidup manusia yang penuh dengan dosa, sehingga memberi kesempatan bagi si jahat menanamkan benih dosa dalam hati manusia, dan itu menyebabkan Kekudusan Allah terpisah dari manusia karena kekudusan Allah tidak menerima dosa. Dan oleh Tuhan Yesus, yang mengorbankan dirinya demi kita semua, tercabutlah benih dosa dalam setiap hati kita, dan maka itu kita semua mampu mendapatkan Keselamatan.

Hukum yang ke-4 berkata: Harus menerima Kristus. Maka harus ada tindakan dari kita untuk mendapatkan keselamatan yang ditawarkan oleh Kristus. Menerima Kristus berarti kita masuk dalam pola Kristus. Dalam 2 Korintus 5:17 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Oleh karena itu ada istilah lahir baru. Lahir baru itu wujudnya seperti bayi. Namun bayi Rohani itu haruslah bertumbuh dan berkembang.

Ketika manusia pertama jatuh ke dalam dosa, iblis menaburkan benih dosa dalam manusia. Yesus datang mencabut benih dosa, namun yang tinggal adalah sifat dosa, yaitu Habits of Sin. Bagaimana cara kita melepaskan diri dari Habits of Sin yang dinyatakan dalam Galatia 5:19-21 seperti percabulan,kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Habits of Sin ada karena ketika benih dosa bertumbuh, berbuah, dan melekat pada kedagingan manusia.

Dalam Roma 7:19 kita dapat mengetahui bahwa sekalipun manusia telah lahir baru sifat daging masih menetap dalam diri kita. Inilah sifat manusia yang masih sukar untuk dihilangkan.Juga dalam Ulangan 28:13 dan Mazmur 84:7 berkata siapapun yang hidupnya tetap berada dalam pola Tuhan yang berpegang teguh kepada-Nya akan selalu diberkati, selalu naik dan bukan turun dan kuat baru selalu diberikan tiap hari. Dalam Roma 8:13 dan Kolose 3:5 kita diingatkan untuk mematikan dalam diri segala sesuatu yang duniawi. Dan dalam 1 Yohanes 5:3, Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat. Kita tahu dari ayat ini bahwa setiap perintah Tuhan tidak ada alasan bagi kita untuk tidak dapat melakukannya karena apa yang diperintahkan-Nya pasti dapat kita lakukan apabila kita selalu hidup dalam Tuhan dan percaya kepada-Nya.

Firman adalah kebenaran yang menguduskan, membersihkan dan juga kebenaran akan tumbuh dan berbuah. buahnya adalah buah roh (Galatia 5:22-23) yang akan muncul kalau kita menerima benih kebenaran. Bagaimana caranya dapat benih kebenaran? Kebenaran adalah Firman (Yohanes 17:17). Dan dalam Kolose 3:10 disebutkan "terus menerus" sehingga benih kebenaran, yaitu firman, terus-menerus datang ke dalam hati kita untuk menghilangkan habits of sin itu. Untuk berbuah dikatakan dalam Efesus 4:28 dikatakan bahwa kita harus melakukan pekerjaan baik. Karena (Yakobus 2:13; 2:20; 4:17) iman tanpa perbuatan hakekatnya adalah mati dan kosong, dan jika kita tahu berbuat baik tapi tidak melakukannya kita telah berdosa. Untuk itu, maukah kita hidup dalam rencana Tuhan dan hidup sama seperti Kristus telah hidup?


Sunday, August 12, 2018

BE SMART


Disampaikan oleh:

dr. Suzanna Ndraha, SpPD, KGEH, FINASIM



Diringkas oleh:

Maria Amelia Goldie dan Carla Halim





Dikutip dari "quote" salah satu seorang murid yaitu "Do your work, don't be stupid." Apa makna hal tersebut? Menurutnya, tulisan itu merupakan motivasi untuk menjadi murid yang pandai dan rajin, dan tidak menjadikannya bodoh. Kali ini tema yang akan dibawakan yaitu "Be Smart", tema yang memotivasi kita sama seperti halnya murid tersebut.
Renungan tanggal 16 Juli 2018, "Memperoleh Kebenaran" Yohanes 16:13 : "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diriNya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarNya itulah yang akan dikatakanNya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang." Dari renungan tersebut, merasa diberkati bahwa Tuhan yang akan memimpin pada kebenaran. Dalam renungan tersebut, terdapat perikope demikian, "Jika Anda seorang usahawan, itu berarti Roh Kudus akan menunjukkan kepada Anda cara meningkatkan laba Anda dan mengurangi biaya Anda. Jika Anda seorang ibu, itu berarti Roh Kudus akan menunjukkan kepada Anda cara menyelesaikan perselisihan di antara anak-anak Anda. Jika Anda seorang pelajar, itu berarti Roh Kudus akan menunjukkan kepada Anda cara menjadi unggul di kelas Anda." Dikatakan demikian, Roh Kudus memimpin di setiap aspek kehidupan kita, menjadikan kita unggul di bidang masing-masing. Anak Tuhan tidak mungkin bodoh, karena Roh Kudus selalu memimpin kebenaran, kecerdasan, kepandaian, keberhasilan dalam pekerjaan. Jadilah Be Smart!
Bapa Rohani mensharingkan demikian: Berhentilah Bodoh. Efesus 5:15 : "Sbab itu janganlah kamu Bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendah Tuhan." Dari firman tersebut, bodoh itu bukan takdir, tetapi bodoh itu pilihan. Galatia 3:3 : "Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah dengan Roh,.. Maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?" Bahwa Tuhan berfirman, Tuhan memberi kita kepandaian, tetapi apakah kita sebagai manusia akan menyia-nyiakan kepandaian yang Tuhan beri. Itu semua kembali kepada pilihan masing-masing.
Apa itu Bodoh? Menurut KBBI, bodoh artinya tidak lekas mengerti; tidak mudah tahu atau tidak dapat (mengerjakan dan sebagainya). Sepert pada kisah Bangsa Israel sudah sampai pada Tanah Perjanjian, mereka masih meninggalkan Tuhan, malah hidup seperti bangsa sekelilingnya dan hidup menyembah berhala. Akhirnya Tuhan murka pada bangsa Israel, bangsa Israel ditindas oleh bangsa lain dan bangsa Israel mulai memohon dan meminta ampun kepada Tuhan. Lalu Tuhan membangkitkan Hakim-Hakim untuk menolong bangsa Israel, tetapi bangsa Israel tetap tidak jera. Itulah definisi bodoh.
Pada kitab Amsal, tujuan Amsal yaitu untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna, untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran, untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tidak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda. Firman pada kitab Amsal ini mempunyai tujuan untuk kita. Maka itu baca Amsal!
Apa artinya Takut akan Tuhan? Mazmur 112:1-2 : "Haleluyah! Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintahNya, anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati." Bahwa takut akan Tuhan yaitu yang sangat suka kepada segala perintahNya yaitu permulaan dari pengetahuan.
Dalam alkitab tentunya terdapat perintah, larangan dan janji Tuhan. Kita pastinya lebih senang pada janji Tuhan ketimbang larangan atau perintah Tuhan. 
Janji Tuhan. Matius 7:7 : "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." Tetapi, janji Tuhan tidak akan diberikan begitu saja. Janji Tuhan berikutnya Yeremia 33:6 : "Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah." Pada profesi dokter, apabila dokter berkata kepada pasiennya mengenai kesembuhan pada penyakitnya, pasien itu akan senang. Begitu pula dengan kita, yang mendambakan hal demikian diberikan oleh Tuhan untuk kita. Janji Tuhan berikutnya Ulangan 28:13 : "Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kau lakukan dengan setia." Pada firman ini tidak hanya janji Tuhan yang disampaikan tetapi ada syarat juga yaitu mendengarkan dan melakukan perintah Tuhan dengan setia. Anak Tuhan tetap naik dan tidak turun. Tuhan akan memberikan suatu keberhasilan kepada kita.
Perintah Tuhan. Filipi 4:4 : "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!" Bahwa Tuhan meminta kita untuk bersukacita, sukacita yang senantiasa dimiliki kita dan sukacita kita tidak dipengaruhi keadaan sekitar. Sebaliknya kita yang harus mempengaruhi. Sukacita yang dari dalam kita yang dari Tuhanlah yang harus ditularkan kepada orang lain dan bisa mempengaruhi diluar kita. Itulah sukacita senantiasa yang Tuhan inginkan, yang tidak bisa diambil oleh kondisi luar yang mempengaruhi sukacita kita. Pada Matius 5:44 : "Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." Dari renungan iman ke iman dengan judul "Dilindungi oleh Kasih", ayat ini dituliskan disana dan dalam tulisan renungan tersebut ada 1 kalimat berbunyi "Ketika Yesus mengatakan untuk memberikan pipi lainnya untuk ditampar, Dia bermaksud agar Anda berdiri dalam kasih dan dalam iman untuk mempercayai bahwa kuasa perlindungan Tuhan yang mengiringi kasih itu akan menjaga Anda." Setelah membaca kalimat tersebut pasti kita akan berpikir itu adalah sesuatu yang salah dan menganggap firman Tuhan itu tidak benar. Tetapi Tuhan mau menyampaikan lewat firman itu bahwa kalau kita mempunyai kasih yang cukup besar untuk bisa mengasihi musuh kita, maka sumber kasih itu juga punya kasih yang lebih besar lagi untuk senantiasa menjaga dan melindungi kita. Karena kasih yang dari Bapa sanggup untuk selalu menyertai kita semua. Dan kalau Tuhan mengijinkan kita mengalami sesuatu, maka Tuhan pasti mempunyai tujuan yang baik untuk hidup kita. Firman Tuhan dari 1 Yohanes 2:6 yang berbunyi "Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." Ini lebih dahsyat lagi daripada mengasihi musuhmu. Kita tidak hanya diperintah untuk mengasihimu saja tetapi wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Dan percayalah bahwa Tuhan pasti akan singkapkan bagaimana cara kita bisa menjalani perintah itudan mendapatkan kemuliaan Tuhan di dalam hidup kita. Cintai perintah Tuhan, maka itu adalah awal dari takut akan Tuhan. Dan takut akan Tuhan adalah awal dari kita mendapatkan pengetahuan untuk menjadi orang yang berhikmat dan berhasil dalam kehidupan kita.
Dalam Amsal 9 yang judulnya "Undangan hikmat dan undangan kebodohan", ada 2 kubu yang sama-sama menarik kita yaitu hikmat dan kebodohan. Dan kita harus memilih salah antara hikmat dan kebodohan itu dan tidak boleh setengah-setengah dalam firman Tuhan. Seperti contoh bila berada dalam kegelapan maka kita akan nyalakan lampu supaya menjadi terang. Maka dari itu, pilihan ada pada kita untuk memilih hikmat atau kebodohan. Mengapa kita harus punya kepandaian? Alasan pertama adalah supaya kita lulus baik dalam jasmani atau duniawi maupun dalam rohani kita. Alasan kedua; seperti tertulis pada Amsal 9:6,11 "Buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian. Di mata Tuhan, kebodohan sama dengan kematian, tetapi kebijaksanaan dan hikmat sama dengan kehidupan." Jadi apabila kita memilih bodoh, di mata Tuhan roh kita mati dan kita menuju jalan kematian. Maka buanglah kebodohan! Alasan ketiga; seperti Efesus 5 yang tertulis "Karena itu, perhatikanlah dengan seksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat." Kalau kita tetap di dalam Tuhan, kita akan hidup selama-lamanya. Karena itu, janganlah kita mau memilih kebodohan, jangan mau hanyut dalam arus dunia. Kita harus percaya bahwa mengikut Tuhan adalah kebahagiaan yang sebenarnya.
Bagaimana agar kita bisa mendapat hikmat Tuhan? Pertama kita harus mengerti kehendak Tuhan. Pada Efesus 5:15 dikatakan "Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak." Untuk mengerti kehendak Tuhan maka kita harus mengikutiNya setiap hari dan kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh. Dari firman Tuhan dalam 2 Petrus 1:3-8, mengatakan kita harus terus berusaha sungguh-sungguh untuk menambahkan iman, kebajikan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, dan kasih dalam pertumbuhan kita. Kita harus bertumbuh dan menjadi dewasa rohani baru kita akan berhasil dalam pengenalan kita akan Yesus Kristus dan tahu kehendak Allah dalam hidup kita. 
1 Yohanes 5:3 mengatakan "Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintahNya. Perintah-perintahNya itu tidak berat", sehingga janganlah kita mau ditipu daya oleh iblis. Dan kalau kita mau mengasihi Allah, kita harus menuruti perintah-perintahNya. Kedua; Hidup dalam Roh. Galatia 3:3 mengatakan "Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?" Kita sudah tahu hidup yang baik dalam Tuhan, jangan kita mau kembalu lagi kepada daging karena itu berarti kita memilih hidup dalam kebodohan. Ketiga; Cari Tuhan. Amsal 2:6 berbunyi "Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulutNyalah datang pengetahuan dan kepandaian." Karena dari Tuhan kita bisa memperoleh hikmat, maka usahakanlah dengan sungguh untuk mengerti kehendak Tuhan. Untuk mengerti kehendak Tuhan, usaha kita adalah melalui pernafasan rohani, sama seperti pernafasan rohani, sama seperti pernafasan jasmani yaitu kita exhale dan inhale. Setiap kali kita exhale maka kita berdoa menyampaikan isi hati kita kepada Tuhan, kemudian kita inhale kita terima firman untuk masuk dalam roh kita. Bila kita berhenti melakukan pernafasan rohani maka sama halnya dengan kita mati. Kebodohan di mata Tuhan sama dengan kematian. Bodoh itu bukan takdir, tetapi bodoh itu adalah pilihan. Bodoh itu adalah menghentikan pernafasan rohani. Karena itu lakukan terus aktivitas pernafasan rohani setiap saat sehingga kita dapat hidup dalam hikmat Yesus Kristus selamanya.

Wednesday, August 8, 2018

BORN!

Disampaikan oleh:
dr. Suzanna Ndraha, Sp.PD KGEH FINASIM

Diringkas oleh:
                                            Nathanael Petra    &    Vinsensia Dini Bayuari

Tema yang diangkat pada bulan kemerdekaan Negara tercinta ini adalah “Born!”. Tema ini diangkat dikarenakan  banyaknya semangat semangat kemerdekaan dan apakah arti kemerdekaan itu sendiri apabila dilihat dengan sudut pandang rohani.
            Apa itu “Merdeka”? Pada agustus 1945 Presiden Soekarno memberitakan kepada dunia bahwa Indonesia sudah merdeka melalui proklamasi. Pada saat itu bangsa Indonesia yang pernah dijajah oleh Belanda selama waktu yang lama yaitu 350 tahun dan juga sedang dijajah oleh jepang tetap tidak kehilangan harapan. Begitu mereka mendengar proklamasi yang “hanya kata-kata” dari seorang Soekarno mereka tetap percaya bahwa pada saat itu juga mereka telah merdeka dan kenyataanya memang Indonesia sampai sekarang telah merdeka. Hal ini bisa terjadi oleh karena Soekarno dan juga rakyat Indonesia pada saat itu benar-benar percaya atau bahasa yang lebih kita kenal adalah tetap beriman dengan sunguh – sunguh bahwa mereka adalah bangsa yang baru; bangsa yang terlahir kembali bukan sebagai budak penjajah melainkan untuk kepentingan ibu pertiwi sendiri. Dalam cerita diatas kita bisa mengambil santapan rohani yaitu pengertian merdeka dalam rohani sama seperti merdeka dalam kebangsaan; keadaan dimana terlepasnya kita dari kekuasaan penjajah (kuasa iblis) dan menentukan untuk berada pada jalan yang baik (jalan Tuhan). Sama seperti yang tertulus pada yohanes 8:31-32: Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Mengapa kita harus “Merdeka”? Seperti yang kita lihat, Proklamasi itu sendiri hanya terjadi sekali tapi hasilnya dapat mengubah nasib seluruh bangsa dan juga mengubah masa depanya. Dengan adanya kemerdekaan maka mereka terlepas dari jeratan peraturan penjajah dan mulai bisa menentukan pilihnya sendiri. Merdeka itu sendiri bukan berarti berbuat seenaknya dan tidak ada peraturan, melainkan peraturan yang diikuti adalah peraturan yang benar yang gunanya untuk membuat hidup lebih baik seperti contohnya adalah Undang-Undang Dasar 1945.  Sama seperti “merdeka” dalam Kristen dimana kita harus terlahir kembali dalam Kristus agar dapat menjadi pribadi yang baru,  bayi pada kandungan pun harus tetap lahir agar dapat berkembang menjadi manusia dewasa; meninggalkan keadaan nyaman dalam perut ibu untuk mengubah keadaan agar terlahir menjadi manusia yang seutuhnya. Hal ini menunjukan untuk menjadi manusia yang baru yang bebas kuasa  jahat kita harus terlahir kembali dalam Kristus seperti yang dijelaskan oleh Tuhan Yesus dalam perikop kitab Yohanes 3:1-8 dimana dijelaskan bahwa kelahrian kembali merupakan jalan untuk “merdeka”  dari dosa dan jalan untuk menuju ke dalam kerajaan Allah.
Bagaimana kita dapat “merdeka”? Untuk merdeka dari dosa pertama-tama kita harus mau membukakan hati kita kepada Tuhan dan mengundang Dia masuk kedalam hidup kita karena itu menandakan bahwa kita telah menerima Tuhan Yesus sebagai juruselamat dan juga kita mau diubah dan dipimpin oleh Dia untuk dimerdekakan dari dosa; sama seperti yang tertulis pada kitab wahyu 3:20 dimana tertulis “Lihat, Aku Berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia akan makan bersama-sama dengan Aku”. Yang kedua adalah mengakui dosa kita kepada Tuhan karena pada dasarnya setiap manusia adalah pendosa seperti yang tertulis pada kitab Roma 3 :23 ”Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”. Oleh karena itu yang ketiga adalah meminta mengampunan akan dosa-dosa kita yang sudah kita akui kepada Tuhan karena Kristus adalah satu-satunya jalan kebenaran yang dapat mengampuni semua dosa kita seperti yang tertulis dalam Roma 3:24 “Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus”. Keempat kita harus berterimakasih kepada Tuhan Yesus karena dia telah mengampuni dosa kita dan memnita Tuhan agar dapat menata hati dan membetuk pikiran kita agar tetap merdeka dari dosa dan juga keinginan daging seperti yang tertulis pada kitab Yohanes 1:12-13 “Tetapi semua orang yang menerima-Nya, diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; Orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Dan Yang terakhir adalah tetap mempertahakan pertumbuhan rohani sesudah terlahir merdeka agar kita dapat tumbuh dalam tuhan, bernafas dalam-Nya seperti yang di gambarkan oleh Tuhan Yesus dalam kitab Yohanes 15: 4-5 “Tinggalah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berubuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” agar kita dapat tetap berubuah dan berkembang menjadi manusia merdeka seutuhnya dalam Yesus Kristus. Amin !

Wednesday, July 18, 2018

Sharing Firman: Rejoice



IBADAH BINA ROHANI KRISTEN RSUD KOJA
'REJOICE'
13 Juli 2018

Disampaikan oleh : dr. Suzanna Ndraha Sp.PD KGEH

 
Diringkas oleh : Ni Putu Christiani dan Cindy Feliciana ( IPD-26 )

"Rejoice in the Lord always and again I say Rejoice!"

"Bersukacitalah dalam Tuhan, sekali lagi kukatakan Bersukacitalah!"

"Halleluyah ! Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi angkatan orang benar akan diberkati"  

- Mazmur 112 : 1-2 

WHAT

Sukacita  : adj suka hati, girang hati; verb bersukahati, bergirang hati

Joy          : great delight , happiness

Happy     : perasaan bersyukur, showing pleasure

Tuhan menghendaki kita untuk bersukacita senantiasa di dalam Tuhan. Bagaimana sukacita di dalam Tuhan?

1. Tidak dipengaruhi keadaan

    1 Tesalonika 5:16 "Bersukacitalah senantiasa"

    Matius 5:13-16 "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga"

2. Mempunyai kekuatan

   1 Tawarikh 16:27 "Keagungan & semarak ada dihadapanNya, kekuatan dan sukacita ada 

    di  tempat-Nya" 

3. Berlimpah-limpah  

  Tuhan memiliki sukacita berlimpah-limpah. 

  Mazmur 16:11 " Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan dihadapan-Mu 

  ada sukacita berlimpah-limpah, ditangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa

WHY 

Mengapa kita harus bersukacita? karena ...

1. Perintah Tuhan

2. Tuhan menjanjikan Keselamatan Kekal 

     1 Petrus 1 : 3 - 6

     "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat cemar tidak dapat layu yang tersimpan disorga bagi kamu. yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai percobaan."

 HOW

1. Kita perlu melekat pada pokok anggur.

    Yohanes 15 : 5 "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barang siapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa"

2. Kita perlu dibersihkan

   Setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

   Yohanes 15 : 3 "Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah kukatakan kepadamu" 

3. Kita perlu tinggal di dalam Dia 

   Yohanes 15 : 4 "Tinggalah di dalam Aku dan Aku didalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku." 

Bagaimana tinggal di dalam Tuhan ? 

Melalui pernafasan rohani yaitu 

1. Berdoa 

2. Membaca firman Tuhan 

3. Meneladani firmannya dalam perbuatan kita sehari-hari. Amen 

 

"Rejoice in the Lord always and again I say Rejoice!" - Phillipians 4:4

Friday, July 6, 2018

Be Smart




IBADAH GESYIM JAKARTA
22 Juli 2018


https://www.youtube.com/watch?v=O40Imy6lRls

Disampaikan Oleh : dr. Suzanna Ndraha Sp.PD. KGEH 


Diringkas oleh : Dian Priscilla Rantetoding, S.ked


Be Smart
Tema kesaksian yang disampaikan pada ibadah bironkris pada hari Jumat 22 Juni adalah “be smart”. Tema ini diangkat dari salah seorang murid yang berkata bahwa ia sangat ingin menjadi pintar dan menanamkan kepada dirinya utnuk jangan menjadi bodoh.
Pemberitaan firman dimulai dengan firman Tuhan pada kitab Efesus 5:17 yang berbunyi “sebab itu jangnlah kamu bodoh tetapi berusahalah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan”.
Apa itu bodoh? Kata-kata bodoh seringkali terdengar ditelinga kita sehari-hari. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, arti kata bodoh adalah tidak lekas mengerti, tidak mudah tau, dan tidak dapat mengerjakan. Bodoh juga dapat diartikan sebagai keadaan dimana seseorang sudah tahu apa yang benar baginya tetapi masih jatuh pada kesalahan yang dibuat oleh dirinya sendiri. Contoh nyata pada alkitab adalah Simson. Sebenarnya Simson dianugerahkan kekuatan yang luar biasa dari Tuhan, namun karena ia tidak memanfaatkannya dengan baik untuk memimpin Israel mengalahkan Filistin dan kekuatan itu disia-siakan, maka ia dikalahkan. Rambut yang menjadi kekuatannya dipotong, dan mata nya dibutakan dan ia jadi buta maka sia-sialah kekuatan yang dianugerahkan Tuhan pada Simson. Sebagai manusia kita seringkali berada diposisi tersebut. Dimana ketika kita sudah tahu bahwa Tuhan mengaruniakan yang terbaik bagi kita, namun kita tidak menggunakan karunia yang diberi Tuhan dengan baik. Maka sia-sia lah kehidupan kita.
Dalam kitab amsal, banyak membicarakan kebodohan dan kepintaran dan juga nasihat-nasihat untuk menjalani kehidupan ini. Amsal ditulis untuk menjadikan pandai, untuk memberi kecerdasan, membeir pengetahuan, dan menambah ilmu.
Pada Amsal 1:7 dikatakan “takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan”. Takut akan Tuhan didefinisikan oleh mazmur pada Mazmur 112:1 dan 2 “haleluya berbahagialah orang yang takut akan Tuhan yang sangat suka kepada segala perintahNya” . jadi, jika kedua ayat itu digabungkan maka kita dapatkan orang yang suka firman, maka orang itu punya pengetahuan. Permulaan dari pengetahuan adalah ketika kita hidup takut akan Tuhan, dengan cara selalu hidup menaati perintahNya. Seringkali kita sebagai manusia sangat sulit melakukan perintah Tuhan. Contoh firman Tuhan pada filipi 4:4 yang berbunyi “bersukacitalah senantiasa didalam Tuhan” terlihat sebagai perintah yang sederhana, namun sangat sulit untuk melakukan perintah itu. Seringkali kita sulit untuk mempuyai sukacita yang senantiasa terpancar dari dalam diri kita. Kita seringkali mengalami sukacita yang sementara saja. Namun difirmankan oleh Tuhan bahwa kita harus mempunyai sukacita yang abadi dalam keadaan apapun itu.
Hikmat dan kebodohan dikontraskan dalam Amsal pasal 9 oleh Salomo. Jadi sekarang kita dihadapkan pada dua pilihan yaitu berhikmat atau tetap menjadi bodoh. Kita Harus memilih antara berhikmat dan bodoh tidak boleh setengah-setengah atau suam-suam kuku karena dalam firman Tuhan, yang suam suam kuku akan dimusnahkan. Didalam perumpamaan sinar dan kegelapan, jika sinar datang maka gelap hilang jadi jikalau hikmat datang,maka kebodohan hilang. Keputusan ada ditangan kita sendiri mau memilih menjadi pintar yang berhikmat atau menjadi bodoh.
Mengapa kita harus berhikmat kenapa tidak boleh bodoh? pada Amsal 9:6 dikatakan “buanglah kebodohan maka kamu akan hidup” jadi kalau kita bodoh maka kita tidak akan hidup. jika kita bodoh, dimata Tuhan roh kita mati,dan fisik kita menuju jalan kematian. Namun jika kita punya hikmat maka kita  akan tetap hidup baik roh maupun fisik. Carilah  hikmat, carilah kehendak Tuhan karena dunia ini akan segera lenyap. Hiduplah seperti orang arif.

Bagaimana agar kita dapat hidup berhikmat? Kita bisa jatuh pada kebodohan karena kita sebagai manusia lalai dan tidak peka dalam mendengar kehendak Allah dalam kehidupan kita. Amsal 2:6 berfirman “karena Tuhan lah yang memberikan hikmat. Dari muluttNya lah datang pengetahuan dan kepandaian” Karena sumber hikmat adalah Tuhan sumber pengetahuan adalah Tuhan. Jadi usahakan supaya mengerti kehendak Tuhan dalam kehidupan kita. Usaha kita dalam mengerti apa kehendak Tuhan dalam kehidupan kita adalah dengan aktivitas pernafasan rohani. Pernafasan rohani sama seperti pernafasan jasmani  terdiri dari exhale dan inhale. Dalam pernafasan rohani, exhale adalah doa dan inhale adalah firman. Jika kita hanya exhale saja, kita bisa mati. Jika kita berdoa saja tanpa mendengarkan firman Tuhan tiap hari, maka roh kita sama saja mati. Maka kita harus melakukan pernafasan rohani setiap hari melalui saat teduh tiap pagi. semua itu dilakukan agar kita dapat memahami kehendak Tuhan dalam kehidupan kita yang akan membuat kita menjadi orang yang bukan sekedar pintar, tetapi berhikmat. Karena orang yang pintar namun tidak berhikmat, maka akan menjadi orang yang menghancurkan dunia, seperti koruptor. Namun jika kita pintar dan berhikmat, maka kita akan menjadi alat untuk mewujudkan kehendak Tuhan di dunia ini.