Disampaikan
Oleh : dr. Suzanna Ndraha Sp.PD. KGEH
Diringkas
oleh : Dian Priscilla Rantetoding, S.ked
|
Be Smart
Tema
kesaksian yang disampaikan pada ibadah bironkris pada hari Jumat 22 Juni adalah
“be smart”. Tema ini diangkat dari salah seorang murid yang berkata bahwa ia
sangat ingin menjadi pintar dan menanamkan kepada dirinya utnuk jangan menjadi
bodoh.
Pemberitaan
firman dimulai dengan firman Tuhan pada kitab Efesus 5:17 yang berbunyi “sebab itu
jangnlah kamu bodoh tetapi berusahalah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan”.
Apa itu bodoh? Kata-kata bodoh seringkali
terdengar ditelinga kita sehari-hari. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, arti
kata bodoh adalah tidak lekas mengerti, tidak mudah tau, dan tidak dapat
mengerjakan. Bodoh juga dapat diartikan sebagai keadaan dimana seseorang sudah
tahu apa yang benar baginya tetapi masih jatuh pada kesalahan yang dibuat oleh
dirinya sendiri. Contoh nyata pada alkitab adalah Simson. Sebenarnya Simson dianugerahkan
kekuatan yang luar biasa dari Tuhan, namun karena ia tidak memanfaatkannya
dengan baik untuk memimpin Israel mengalahkan Filistin dan kekuatan itu disia-siakan,
maka ia dikalahkan. Rambut yang menjadi kekuatannya dipotong, dan mata nya
dibutakan dan ia jadi buta maka sia-sialah kekuatan yang dianugerahkan Tuhan
pada Simson. Sebagai manusia kita seringkali berada diposisi tersebut. Dimana
ketika kita sudah tahu bahwa Tuhan mengaruniakan yang terbaik bagi kita, namun
kita tidak menggunakan karunia yang diberi Tuhan dengan baik. Maka sia-sia lah
kehidupan kita.
Dalam kitab amsal,
banyak membicarakan kebodohan dan kepintaran dan juga nasihat-nasihat untuk
menjalani kehidupan ini. Amsal ditulis untuk menjadikan pandai, untuk memberi kecerdasan,
membeir pengetahuan, dan menambah ilmu.
Pada
Amsal 1:7 dikatakan “takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan tetapi orang
bodoh menghina hikmat dan didikan”. Takut akan Tuhan didefinisikan oleh mazmur
pada Mazmur 112:1 dan 2 “haleluya berbahagialah orang yang takut akan Tuhan
yang sangat suka kepada segala perintahNya” . jadi, jika kedua ayat itu
digabungkan maka kita dapatkan orang yang suka firman, maka orang itu punya
pengetahuan. Permulaan dari pengetahuan adalah ketika kita hidup takut akan
Tuhan, dengan cara selalu hidup menaati perintahNya. Seringkali kita sebagai
manusia sangat sulit melakukan perintah Tuhan. Contoh firman Tuhan pada filipi
4:4 yang berbunyi “bersukacitalah senantiasa didalam Tuhan” terlihat sebagai
perintah yang sederhana, namun sangat sulit untuk melakukan perintah itu.
Seringkali kita sulit untuk mempuyai sukacita yang senantiasa terpancar dari
dalam diri kita. Kita seringkali mengalami sukacita yang sementara saja. Namun
difirmankan oleh Tuhan bahwa kita harus mempunyai sukacita yang abadi dalam
keadaan apapun itu.
Hikmat
dan kebodohan dikontraskan dalam Amsal pasal 9 oleh Salomo. Jadi sekarang kita
dihadapkan pada dua pilihan yaitu berhikmat atau tetap menjadi bodoh. Kita Harus
memilih antara berhikmat dan bodoh tidak boleh setengah-setengah atau suam-suam
kuku karena dalam firman Tuhan, yang suam suam kuku akan dimusnahkan. Didalam
perumpamaan sinar dan kegelapan, jika sinar datang maka gelap hilang jadi jikalau
hikmat datang,maka kebodohan hilang. Keputusan ada ditangan kita sendiri mau
memilih menjadi pintar yang berhikmat atau menjadi bodoh.
Mengapa kita harus berhikmat kenapa tidak
boleh bodoh? pada Amsal 9:6 dikatakan “buanglah kebodohan maka kamu akan hidup”
jadi kalau kita bodoh maka kita tidak akan hidup. jika kita bodoh, dimata Tuhan
roh kita mati,dan fisik kita menuju jalan kematian. Namun jika kita punya
hikmat maka kita akan tetap hidup baik
roh maupun fisik. Carilah hikmat,
carilah kehendak Tuhan karena dunia ini akan segera lenyap. Hiduplah seperti
orang arif.
Bagaimana agar kita dapat
hidup berhikmat? Kita bisa jatuh pada kebodohan karena kita sebagai manusia
lalai dan tidak peka dalam mendengar kehendak Allah dalam kehidupan kita. Amsal
2:6 berfirman “karena Tuhan lah yang memberikan hikmat. Dari muluttNya lah datang
pengetahuan dan kepandaian” Karena sumber hikmat adalah Tuhan sumber
pengetahuan adalah Tuhan. Jadi usahakan supaya mengerti kehendak Tuhan dalam kehidupan
kita. Usaha kita dalam mengerti apa kehendak Tuhan dalam kehidupan kita adalah
dengan aktivitas pernafasan rohani. Pernafasan rohani sama seperti pernafasan
jasmani terdiri dari exhale dan inhale.
Dalam pernafasan rohani, exhale adalah doa dan inhale adalah firman. Jika kita
hanya exhale saja, kita bisa mati. Jika kita berdoa saja tanpa mendengarkan
firman Tuhan tiap hari, maka roh kita sama saja mati. Maka kita harus melakukan
pernafasan rohani setiap hari melalui saat teduh tiap pagi. semua itu dilakukan
agar kita dapat memahami kehendak Tuhan dalam kehidupan kita yang akan membuat
kita menjadi orang yang bukan sekedar pintar, tetapi berhikmat. Karena orang
yang pintar namun tidak berhikmat, maka akan menjadi orang yang menghancurkan
dunia, seperti koruptor. Namun jika kita pintar dan berhikmat, maka kita akan
menjadi alat untuk mewujudkan kehendak Tuhan di dunia ini.
No comments:
Post a Comment