Friday, July 6, 2018

Be Smart




IBADAH GESYIM JAKARTA
22 Juli 2018


https://www.youtube.com/watch?v=O40Imy6lRls

Disampaikan Oleh : dr. Suzanna Ndraha Sp.PD. KGEH 


Diringkas oleh : Dian Priscilla Rantetoding, S.ked


Be Smart
Tema kesaksian yang disampaikan pada ibadah bironkris pada hari Jumat 22 Juni adalah “be smart”. Tema ini diangkat dari salah seorang murid yang berkata bahwa ia sangat ingin menjadi pintar dan menanamkan kepada dirinya utnuk jangan menjadi bodoh.
Pemberitaan firman dimulai dengan firman Tuhan pada kitab Efesus 5:17 yang berbunyi “sebab itu jangnlah kamu bodoh tetapi berusahalah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan”.
Apa itu bodoh? Kata-kata bodoh seringkali terdengar ditelinga kita sehari-hari. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, arti kata bodoh adalah tidak lekas mengerti, tidak mudah tau, dan tidak dapat mengerjakan. Bodoh juga dapat diartikan sebagai keadaan dimana seseorang sudah tahu apa yang benar baginya tetapi masih jatuh pada kesalahan yang dibuat oleh dirinya sendiri. Contoh nyata pada alkitab adalah Simson. Sebenarnya Simson dianugerahkan kekuatan yang luar biasa dari Tuhan, namun karena ia tidak memanfaatkannya dengan baik untuk memimpin Israel mengalahkan Filistin dan kekuatan itu disia-siakan, maka ia dikalahkan. Rambut yang menjadi kekuatannya dipotong, dan mata nya dibutakan dan ia jadi buta maka sia-sialah kekuatan yang dianugerahkan Tuhan pada Simson. Sebagai manusia kita seringkali berada diposisi tersebut. Dimana ketika kita sudah tahu bahwa Tuhan mengaruniakan yang terbaik bagi kita, namun kita tidak menggunakan karunia yang diberi Tuhan dengan baik. Maka sia-sia lah kehidupan kita.
Dalam kitab amsal, banyak membicarakan kebodohan dan kepintaran dan juga nasihat-nasihat untuk menjalani kehidupan ini. Amsal ditulis untuk menjadikan pandai, untuk memberi kecerdasan, membeir pengetahuan, dan menambah ilmu.
Pada Amsal 1:7 dikatakan “takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan”. Takut akan Tuhan didefinisikan oleh mazmur pada Mazmur 112:1 dan 2 “haleluya berbahagialah orang yang takut akan Tuhan yang sangat suka kepada segala perintahNya” . jadi, jika kedua ayat itu digabungkan maka kita dapatkan orang yang suka firman, maka orang itu punya pengetahuan. Permulaan dari pengetahuan adalah ketika kita hidup takut akan Tuhan, dengan cara selalu hidup menaati perintahNya. Seringkali kita sebagai manusia sangat sulit melakukan perintah Tuhan. Contoh firman Tuhan pada filipi 4:4 yang berbunyi “bersukacitalah senantiasa didalam Tuhan” terlihat sebagai perintah yang sederhana, namun sangat sulit untuk melakukan perintah itu. Seringkali kita sulit untuk mempuyai sukacita yang senantiasa terpancar dari dalam diri kita. Kita seringkali mengalami sukacita yang sementara saja. Namun difirmankan oleh Tuhan bahwa kita harus mempunyai sukacita yang abadi dalam keadaan apapun itu.
Hikmat dan kebodohan dikontraskan dalam Amsal pasal 9 oleh Salomo. Jadi sekarang kita dihadapkan pada dua pilihan yaitu berhikmat atau tetap menjadi bodoh. Kita Harus memilih antara berhikmat dan bodoh tidak boleh setengah-setengah atau suam-suam kuku karena dalam firman Tuhan, yang suam suam kuku akan dimusnahkan. Didalam perumpamaan sinar dan kegelapan, jika sinar datang maka gelap hilang jadi jikalau hikmat datang,maka kebodohan hilang. Keputusan ada ditangan kita sendiri mau memilih menjadi pintar yang berhikmat atau menjadi bodoh.
Mengapa kita harus berhikmat kenapa tidak boleh bodoh? pada Amsal 9:6 dikatakan “buanglah kebodohan maka kamu akan hidup” jadi kalau kita bodoh maka kita tidak akan hidup. jika kita bodoh, dimata Tuhan roh kita mati,dan fisik kita menuju jalan kematian. Namun jika kita punya hikmat maka kita  akan tetap hidup baik roh maupun fisik. Carilah  hikmat, carilah kehendak Tuhan karena dunia ini akan segera lenyap. Hiduplah seperti orang arif.

Bagaimana agar kita dapat hidup berhikmat? Kita bisa jatuh pada kebodohan karena kita sebagai manusia lalai dan tidak peka dalam mendengar kehendak Allah dalam kehidupan kita. Amsal 2:6 berfirman “karena Tuhan lah yang memberikan hikmat. Dari muluttNya lah datang pengetahuan dan kepandaian” Karena sumber hikmat adalah Tuhan sumber pengetahuan adalah Tuhan. Jadi usahakan supaya mengerti kehendak Tuhan dalam kehidupan kita. Usaha kita dalam mengerti apa kehendak Tuhan dalam kehidupan kita adalah dengan aktivitas pernafasan rohani. Pernafasan rohani sama seperti pernafasan jasmani  terdiri dari exhale dan inhale. Dalam pernafasan rohani, exhale adalah doa dan inhale adalah firman. Jika kita hanya exhale saja, kita bisa mati. Jika kita berdoa saja tanpa mendengarkan firman Tuhan tiap hari, maka roh kita sama saja mati. Maka kita harus melakukan pernafasan rohani setiap hari melalui saat teduh tiap pagi. semua itu dilakukan agar kita dapat memahami kehendak Tuhan dalam kehidupan kita yang akan membuat kita menjadi orang yang bukan sekedar pintar, tetapi berhikmat. Karena orang yang pintar namun tidak berhikmat, maka akan menjadi orang yang menghancurkan dunia, seperti koruptor. Namun jika kita pintar dan berhikmat, maka kita akan menjadi alat untuk mewujudkan kehendak Tuhan di dunia ini.

No comments:

Post a Comment