Tuesday, May 29, 2018

Makna Kenaikan Tuhan Yesus Kristus - Nelson Leo



Makna Kenaikan Tuhan Yesus Kristus
 disampaikan oleh
dr Suzanna Ndraha SpPD KGEH

diringkas oleh
Nelson Leo

Peristiwa istimewa yang dirayakan umat kristiani ada 4K + 1K, yaitu Kelahiran, Kematian, Kebangkitan, dan Kenaikan yang sudah sering kita rayakan. Tetapi nanti ditambah dengan Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya kedunia untuk menggenapi janji-Nya. Bila biasanya kita merayakan dengan mewah kelahiran, kematian dan kebangkitan, lalu apakah makna dari kenaikan Tuhan Yesus?
Setelah kita membaca Lukas 24 : 48-53 apa yang kita dapat? Yesus akan datang. Dia naik ke sorga untuk menyediakan tempat bagi kita dan pasti Dia akan datang. Lalu apakah kita siap ketika Tuhan Yesus datang kedunia untuk yang kedua kalinya? Kebanyakan orang pasti belum siap, cemas dan khawatir. Dalam kehidupan dunia kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya adalah saat surga terbuka, sangkakala ditiup dan kemudian Tuhan Yesus turun. Sebenarnya dalam kehidupan pribadi tiap manusia peristiwa kedatangan Tuhan Yesus bukan semata-mata menunggu peristiwa dunia, tetapi pada saat manusia dibaharui atau mengalami pembaharuan dalam hidupnya itu sesungguhnya bisa disebut peristiwa Tuhan Yesus datang kedua kalinya.
Kenapa banyak orang yang tidak siap dengan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya? Karena banyak orang yang kehilangan hidupnya yang mulia. Untuk mendapatkan kembali kemulian yang telah hilang, pertama kita harus mengakui bahwa kita memerlukan Yesus, kemudian membuka pintu. Lalu ketiga, kita menerima Dia sebagai Juruselamat dan sebagai Tuhan. Kenapa Juruselamat dan Tuhan? Sebagai Juruselamat karena kita hanya memperoleh keselamatan dari Dia, setelah itu sebagai Tuhan untuk memimpin dan memiliki otoritas penuh dalam hidup kita. Kemudian selanjutnya mengaku dosa, berterima kasih atau mengucap syukur, lalu meminta Tuhan menguasai hati kita dan kita meminta Dia membentuk hati kita sesuai kehendak-Nya. Yang terakhir adalah amin. Ini adalah awal untuk menyatakan diri siap. Selain hidup yang mulia, kita harus memastikan bahwa hidup kita berada diposisi yang mulia atau benar agar Tuhan bisa membentuk pribadi kita supaya apa yang kita minta dan kehendaki dapat diberikan sesuai dengan Yohanes 15 : 7.
Dalam posisi ‘Aku dalam engkau dan engkau dalam Aku’ harus memiliki pernafasan rohani. Pernafasan rohani harus seimbang dimana saat exhale ketika kita menaikan doa kepada Tuhan dan saat inhale firman masuk kedalam kita. Pengakuan (exhale) dan pengampunan (inhale) dosa juga dapat disebut sebagai pernafasan rohani.        
Setelah kedatangan Tuhan Yesus, yang kedua ialah agenda kerajaan Allah untuk merenungkan kenaikan Tuhan Yesus. Dalam Kisah Para Rasul 3 : 21 setelah Yesus naik ke sorga, Ia tinggal disana sampai waktu pemulihan segala sesuatu. Pemulihan yang dimaksut ialah pemulihan takhta Tuhan dibumi. Rangkaian kejadian pemulihan didalam dunia dimulai dari kelahiran, kematian, kebangkitan dan kenaikan. Setiap hari agenda terus berjalan sehingga pemulihan terus terjadi karna akan segera datang penggenapan (Wahyu 3:11). Apakah kita bisa terlibat dalam pemulihan yang sudah Tuhan agendakan? Waktu-Nya sudah dekat. Waktu Tuhan berbeda dengan waktu manusia.
Rencana Allah tidak selalu sama dengan rencana manusia, jalan-Ku bukanlah jalanmu (Yesaya 55:8). Setiap orang memiliki masalah, akan tetapi jangan fokus pada masalah itu tetapi fokus pada firman yang tertulis sampai jawaban terhadap masalah itu datang kepada kita. Tidak ada yang terjadi yang Tuhan tidak izinkan. Semua yang terjadi, Tuhan tidak pernah merencakan kecelakaan atau kegagalan. Tiga panggilan orang percaya yaitu koinonia, marturia dan diakonia.
Yang keempat ialah waktu Tuhan, memilih yang terbaik (Lukas 10:38-42) dimana Tuhan akan memerintahkan kita untuk bergerak atau tinggal (Lukas 24:49) seperti yang Tuhan perintahkan kepada murid-Nya (Lukas 9:1-2). Tugas utama murid Yesus ada 3, yaitu mengajar, menyembuhkan orang sakit dan memberitakan kerajaan Allah.
Dalam Lukas 24:48 kita harus menjadi saksi Tuhan dan mengalaminya sendiri dalam hidup kita. Hidup bersaksi harus bergaul dengan Tuhan dan mengalami banyak hal dengan Tuhan agar dengan mudah kita bercerita tentang Tuhan kepada siapapun. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia (Mazmur 25:14). Ketika sudah menjadi saksi, kita memiliki amanat agung yaitu seperti yang tertulis dalam Matius 28:19.
Untuk menjadi saksi, pastikan bahwa kita diperlengkapi. Yesus diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi (Matius 28:18) dan kita akan menerima dan dilimpahkan kuasa kalau Roh Kudus turun keatas kita (Kisah Para Rasul 1:8) kemudian menjadi saksi bagi-Nya. Perlengkapannya (Efesus 6:10-18) senjata Allah ialah; perisai iman, ketopong keselamatan, bajuzirah keadilan, ikat pinggang kebenaran, kaki berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera, dan pedang roh, yaitu firman Allah. Itu semua kita gunakan untuk melawan musuh kita yaitu iblis dengan tipu muslihatnya. Untuk itulah kita harus memiliki perisai iman dan pedang roh agar bisa menjadi saksi bagi-Nya.
Selanjutnya ialah bersukacitalah! Bersukacitalah senantiasa, ubahlah cara sudut pandangnya. Sudut pandang yang benar ialah bahwa kenaikan Yesus ke sorga adalah untuk menggenapi kekekalan yang sudah Tuhan rencanakan. Untuk itulah, segala sesuatu yang kita alami kita harus tetap bisa bersukacita tidak ada kesedihan yang bisa membuat kita tenggelam dalam dukacita (Roma 8:38-39). Apa yang kita alami tidak bisa memisahkan kita dengan kasih Allah.
Dan yang terakhir, memuliakan Allah (Lukas 24:53). Bersukacita dan memuliakan Allah maka tujuan Allah dalam hidup mereka tercapai. Tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk kemuliaan-Nya, tetapi dosa membuat kita kehilangan tujuan itu. Jadi makna dari kenaikan Tuhan Yesus ada 8 hal, yaitu: kedatangan Tuhan Yesus, agenda kerajaan, rencana Allah, waktu Tuhan, saksi Tuhan, diperlengkapi, bersukacita dan memuliakan Allah

No comments:

Post a Comment