The
Ascension of Christ
Makna kenaikan Tuhan Yesus
GSYI, 10 Mei 2018
diringkas oleh:
Yenny Maria Angelina
Didunia ini, ada
3 moment utama yang kita rayakan bersama yaitu, kelahiran, kematian dan
kebangkitan Yesus, dan yang terakhir adalah Tuhan Yesus akan datang kembali.
Sehingga apa makna dari kebangkitan Tuhan Yesus? Yesus bangkit dan naik ke
Surga untuk menyediakan tempat terbaik bagi kita, dan akan datang kembali ke
dunia untuk yang kedua kalinya untuk menjeput orang-orang percaya. Lantas,
siapkah kita saat Yesus datang untuk yang kedua kalinya?
Bagi orang-orang
yang sudah kehilangan kehidupan yang mulia pasti tidak akan siap untuk
kedatangan Yesus yang kedua kali. Kehilangan kehidupan yang mulia berarti tidak
mengijinkan Tuhan untuk masuk kedalam hidup saudara. Beberapa langkah bila kita
ingin masuk dalam kehidupan yang mulia, pertama kita harus mengakui kita butuh
Kristus, kedua kita memang menerima Tuhan. Bila kita hanya menerima Tuhan
sebagai juru selamat, kita hanya akan selamat. Namun bila kita menerima Tuhan
sebagai Tuhan dan juru selamat, Tuhan akan mempunyai otoritas penuh dalam
kehidupan kita sehingga kita akan berada pada posisi yang benar. Kita juga
harus bisa mengaku dosa, jangan simpan-simpan dosa karena itu akan menghalangi
kita sampai kepada Tuhan. Selanjutnya kita harus selalu mengucap syukur dan
berterimakasih kepada Tuhan, dan yang terakhir carilah Tuhan. Biarlah Tuhan
menguasai hati kita dan minta Tuhan membentuk pribadi kita sesuai perkataan
Tuhan. Selain kehidupan yang mulia, pastikan kita berada dalam posisi yang
benar agar kita bisa menerima semua yang mau Tuhan singkapkan kepada kita,
sehingga kita bisa mendapatkan perubahan hidup yang mulia, yaitu posisi “Aku
didalam kamu dan kamu didalam Aku” (Yoh 15:7).
Untuk selalu
berada dalam posisi yang benar, kita harus punya pernafasan rohani. Pernafasan
rohani adalah pernafasan yang seimbang antara doa dan firman. Saat kita
menghembuskan nafas adalah saat kita berdoa kepada Tuhan. Saat kita menghirup
nafas adalah saat firman masuk kedalam hidup kita. Banyak orang Kristen mampu
untuk berdoa terus namun firmannya tidak masuk, itu sama saja kita mengalami
kematian rohani.
Merenungkan
peristiwa kenaikan Tuhan Yesus mengingatkan kita akan agenda Kerajaan Sorga
(Kisah Rasul 3:21). Pemulihan gereja Tuhan dibumi adalah suatu akses Tuhan
untuk turun ke dunia ini. Sekarang apakah kita bisa terlibat dalam pemulihan
yang sudah Tuhan agendakan itu? Dalam kitab 2 Petrus 3:8-9, perhitungan waktu
Tuhan berbeda dengan perhitungan waktu manusia, sehingga jangan sampai
menunda-nunda waktu yang sudah Tuhan berikan untuk kita bisa terlibat dalam
pemulihan yang sedang terjadi.
Rencana Allah
tidak selalu sama dengan rencana manusia (Yesaya 55:8). Seringkali kita merasa
rencana kita tidak selalu berjalan mulus, sehingga kita selalu bergumul dengan
masalah. Masalah kita besar atau kecil, semua tergantung dengan iman percaya
kita. Masalah akan kecil bila Tuhan kita besar. Bila menghadapi suatu masalah,
jangan fokus terhadap masalah itu, namun fokuslah pada firman yang tertulis
karena jalan keluar akan datang bila kita mengerti firman. Tuhan mau kita tetap
mengutamakan bersekutu dengan Tuhan apapun problema kehidupan kita. Dan
ingatlah bahwa Tuhan tidak akan pernah merencanakan sakit penyakit, kecelakaan,
kegagalan, tapi Tuhan yang menginjinkan itu terjadi atas kita. Namun satu yang
pasti, Tuhan tidak akan tinggal diam, Tuhan akan memberikan jalan keluar yang
tepat, Tuhan akan memulihkan segala sesuatu pada waktu yang tepat. Ada saatnya
Tuhan menyuruh kita bergerak, ada saatnya Tuhan menyuruh kita diam (Lukas
24:29, Lukas 9:1-2). Waktu Tuhan bukanlah waktu kita, bila Tuhan memerintahkan
untuk tinggal diam dulu, maka kita patut untuk melaksanakannya, kita patut
untuk tinggal diam.
Selanjutnya
adalah bersaksi (Lukas 24:48). Bila kita menjadi saksi Kristus, kita harus pernah
mengalami, melihat, mengetahui peristiwa-peristiwa pribadi kita dengan Tuhan
(Mazmur 25:14). Kita tidak menjadi saksi bila tidak mengalami sendiri dalam
kehidupan kita masing-masing. Bila kita bisa yakin bahwa kita bisa menjadi
saksi Tuhan, maka ceritakanlah kebaikan Tuhan untuk menjalankan amanat agung
yang sudah Tuhan berikan kepada kita (Matius 28:19). Untuk menjadi saksi,
pastikan bahwa kita diperlengkapi dengan kuasa dari Roh Kudus (Matius 28:18,
Kisah Rasul 1:8). Perlengkapan apa yang Tuhan berikan kepada kita? Yaitu
perisai iman, ketopang keselamatan, berbajuzirah kebenaran, pedang Roh yaitu
firman Allah (Efesus 6:10-18). Pedang Roh atau firman Allah harus selalu kita
miliki untuk melawan tipu muslihat iblis dan kita bisa melakukan yang Tuhan mau
yaitu menjadi saksi Kristus.
Mari bersukacitalah
(Lukas 24:25). Walaupun Tuhan naik ke Sorga, murid-muridnya tidak dilanda
kesedihan, melainkan sukacita karena mereka melihat dari sudut pandang
kekekalan. Mereka sudah memahami bahwa Tuhan naik ke Sorga untuk menyediakan
tempat terbaik untuk kita semua. Bila kita jatuh dalam dosa maka sudut pandang
yang mulia juga akan hilang sehingga kita tidak akan bisa bersukacita. Saat
kita menerima Tuhan Yesus maka keadaan kita akan berubah, sudut pandang kita
juga akan dipulihkan Tuhan dan kita berada dalam posisi yang benar. Sehingga
pada apapun pergumulan yang kita hadapai, kita harus tetap bersukacita. Karena
tidak ada masalah yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah Tuhan kita (Roma
8:38), maka tidak ada alasan anak-anak Tuhan untuk terus tenggelam dalam
dukacita.
Dan yang
terakhir adalah memuliakan Allah (Lukas 24:53). Tujuan Tuhan untuk menciptakan
manusia adalah untuk kemuliaan-Nya, namun dosa membuat tujuan yang mulia itu
terlepas dari pribadi kita. Sehingga bila kita kembali memperbaiki posisi hidup
yang mulia, kembali kepada posisi yang tepat dihadapan Tuhan, bergaul dengan
Allah, mempunyai pernafasan Rohani, memperbaiki sudut pandang kita, maka kita
akan kembali mendapatkan tujuan Tuhan yang mulia dalam hidup kita, yaitu hidup
kita hanya untuk memuliakan Allah. Tuhan memberkati kita semua, Amin.
No comments:
Post a Comment