IBADAH GESYIM JAKARTA
3 Juni 2018
Disampaikan oleh :
Pdp. dr. Suzanna Ndraha, Sp.PD, KGEH
“
Upah dosa adalah maut “ Roma 6 : 23
Bukan
berarti dosa kecil menjadi maut yang kecil di mata Tuhan. Karena ada beberapa
hal kecil yang di anggap oleh manusia adalah hal biasa namun Tuhan tidak
mengkehendakinya.
Ibrani
12:1 “karena
kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita
menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba
dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. “
Siapa
yang dimaksud saksi pada kitab ibrani ini, pada pasal sebelumnya yang berjudul
saksi saksi Iman, dikatakan sudah begitu banyak saksi yang membuktikan iman
pada Allah mambuat kita dapat mencapai janji Allah. Seperti kisah Kain dan
habel dimana Habel memperembahkan persembahannya dengan sungguh, maka Allah
menerima persembahan Habel dengan sungguh, namun Kain tidak mempersembahkan
dari hatinya maka itu Allah tidak menerimanya, dari kisah tersebut dapat
disimpulkan bahwa jika kita bersungguh sungguh terhadap Allah, Ia juga akan
bersungguh sungguh terhadap kita. Saksi yang kedua adalah Henokh dia hidup
bergaul dalam Tuhan, maka dia diberi kuasa oleh Tuhan naik ke surga tanpa
melalui kematian, lalu saksi yang ke tiga, yaitu Nuh dia juga hidup bergaul
dalam Tuhan ketika seisi bumi hancur karena hidup penuh dalam dosa, dia
terselamatkan dalam bahtera Bersama dengan keluarganya. Dan banyak lagi saksi
Iman yang hidup dan membuktikan bahwa iman kepada Allah maka kita akan mencapai
janji Allah, kita pula disaksikan oleh orang di sekeliling kita, apakah kita sudah
mencermikan sifat dan kepribadian Allah sendiri seperti yang dikatakan Paulus Pada
ayat 2 Korintios 3 : 2-3 “ Kamu adalah surat pujian
kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh
semua orang Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang
ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari
Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada
loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.”
Maka dari itu Paulus
berkata pada Ibrani 12 : 1 "mari kita menanggalkan semua beban dan dosa yag
begitu merintangi kita” jika kita bayangkan betapa mudahnya menanggalkan
pakaian kita, yang ingin disampaikan Paulus adalah menanggalkan beban kita
dimana beban adalah sesuatu yang mengikat kita sehingga menghambat kita,
contohnya beban adalah : hobi, sakit hati, stress, kekecewaan dan lain
sebagainya. Terutama hobi, saat kita terlalu mengikat kita sehingga melupakan
Tuhan, maka perlu kita tanggalkan.
Dikatakan pada Amsal 6 : 10-11 “Tidur sebentar lagi,
mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring maka
datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan
kekurangan seperti orang yang bersenjata” maka tinggalkan kemalasan karena
dapat menjadi penghambat kita menuju Tuhan, banyak masalah lain yang dapat
menghambat proses kita. Paulus juga mengatakan dikatakan dalam Galatia 5:19-21”Perbuatan daging telah nyata, yaitu:
percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,
perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,
percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap
semuanya itu kuperingatkan kamu seperti yang telah kubuat dahulu bahwa
barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian
dalam Kerajaan Allah” Semua hal yang dikatakan pada ayat tersebut, banyak orang
tidak akan pernah mengakui bahwa dirinya pernah melakukan hal tersebut, namun
bagaimana dengan dosa kecil?
Ada sebuah cerita yang mengisahkan seseorang
menemukan seekor bayi harimau di hutan, bayi harimau itupun begitu lucunya
sehingga dipelihara oleh si penemu. Ia pun memelihara bayi macam tersebut
sampai dewasa, saat bayi macan terssebut
begitu manja begitu asik untuk di ajak bermain, namun suatu saat bayi macan
tersebut menjadi dewasa dan anak si penemu macan tersebut mencakar dan
berdarahlah dia, sehingga macan terebut terpancing nalurinya karena bau darah,
dan pada akhirnya bayi macan dewasa terebut menyerang anaknya. Begitu juga
dengan dosa kecil kita merasa dosa kecil yang kita lakukan itu merupakan hal
biasa, namun seperti macan tersebut semakin lama dosa yang kita lakukan akan
semakin membesar dan akan menjadi malapetaka untuk kita dan orang di sekitar kita.
Pada
ayat Ulangan 15 : 9 “Jangan Mencuri“, dosa kecil yang sering kita lakukan dan
bahkan banyak hampir semua orang telah mengalaminya adalah mencontek, namun
jika mencontek menjadi kebiasaan kita, maka dosa besar yang dapat kita lakukan adalah Mencuri seperti dikatakan pada ayat Ulangan 15:9 yang singkat dan tegas
dilarang untuk mencuri.
Dikatakan pada Matius 5 : 37 “ Jika
ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan:
tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat. Namun,
hendaklah perkataanmu, ya jika ya, tidak jika tidak, karena yang selebihnya
dari itu berasal dari si jahat.” Kita sering kali berbohong, namun kita
menganggap itu merupakan hal biasa, tetapi di mata Tuhan berbohong merpupakan
hal yang tidak biasa, dan jika menjadi kebiasaan kita berbohong dapat menjadi
dosa besar dan membawa malapetaka.
Kita juga sering kali berucap kata kasar
yang menjadi hal yang sangat biasa namun dikatakan pada Efesus 4:29 “Janganlah
ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang
baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya,
beroleh kasih karunia.” dikatakan “jangan” pada alkitab adalah kata perintah
yang merupakan larangan oleh Allah. Orang sering kali pula mengucapkan Oh My
GOD!! Tetapi mereka tidak dengan sungguh menujukkan ucapakknya kepada Tuhan,
namun sebatas tren belaka, namun pada kitab Keluaran 20 : 7 “jangan
menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang
bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.”
Maka dari itu hati hati untuk menyebut nama Tuhan sembarangan karena akan
membuat Tuhan sedih mendengarnya.
Mengutip kalimat dari Buku Iman ke Iman “Anda
tidak dapat mengalahkan dosa dengan berusaha berhenti berbuat dosa, tetapi anda
dapat mengalahannya dengan berjalan di hidup yang baru yang sudah ditaruhkan
oleh Tuhan ke dalam diri anda, dengan meluangkan waktu dengan firman dan doa.”
Karena kita tidak bisa berjalan sendiri untuk berjuang, maka kita harus
berjalan menurut pola Tuhan. Dengan meluangkan waktu setiap hari dengan bernafas Rohani,
kita akan menanggalkan beban dosa. Kita juga perlu fokus untuk menghadapi
perlombaan wajib di dunia ini, dan perlu fokus dalam beriman Bersama Tuhan. dan
jangan menoleh ke belakang karena Tuhan tidak akan menganggapnya.

Diringkas oleh : Wiyogo ( IPD 25 )

Diringkas oleh : Wiyogo ( IPD 25 )
No comments:
Post a Comment