Ringkasan Firman KPA Modul 3
Minggu, 24 Juli 2016
Disampaikan oleh
dr. Suzanna Ndraha, Sp.PD, KGEH, FINASIM
Diringkas oleh
Janetty Tjandra
EMPAT HUKUM ROHANI
Dalam hubungan kita sebagai
manusia dengan Allah, terdapat empat hukum dasar yang mengatur dan mengikat
kita. Empat hukum rohani ini merujuk pada perintah Allah dalam Amanat Agung
yang terambil dari Matius 28:19
19Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan
baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Ayat ini dengan jelas menyatakan
bahwa Tuhan rindu semua orang dari segala suku bangsa menjadi muridNya. Mengapa
murid? Sebab murid bukan hanya seorang pengikut. Murid mencontoh gurunya
sehingga suatu saat dapat menyerupai guru menghasilkan murid kembali. Murid dapat
memuridkan orang lain sehingga terjadi multiplikasi murid Tuhan. Dalam hal
multiplikasi rohani empat hukum dasar penting untuk kita pelajari dan kita
kembali beritakan kepada orang-orang yang belum mendengar kabar keselamatan.
1. Hukum yang pertama
Tuhan Allah mengasihi saudara dan
mempunyai suatu
rencana yang indah
bagi hidup saudara
Kasih Tuhan
Yohanes 3:16
16Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal
Ayat
ini merupakan bukti cinta kasih Allah akan dunia ini, bahkan Allah
mengaruniakan AnakNya yang tunggal untuk menebus dosa manusia. Bahkan Allah
tidak hanya datang ke dunia untuk memberikan hidup kekal, Allah rindu manusia
juga hidup bahkan dalam segala kelimpahan.
Rencana yang indah
Yohanes
10:10b
10...;Aku datang, supaya mereka
mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan
Kelimpahan
yang dijanjikan Tuhan merupakan kelimpahan jasmani dan rohani.
Namun
mengapa anak Tuhan masih tidak mengalami kelimpahan? Jawabannya ada pada Hukum
Kedua.
2. Hukum
yang kedua
Manusia penuh dosa dan terpisah dari Tuhan
Allah, sehingga ia tidak dapat mengetahui dan mengalami kasih dan rencana
Allah bagi hidupnya
Manusia berdosa
Roma 3:23
23Karena semua orang telah
berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah
Apa itu dosa?
Galatia 5:19-21
19Perbuatan daging telah nyata,
yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 20penyembahan berhala,
sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,
percideraan, roh pemecah, 21kedengkian, kemabukan, pesta pora dan
sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah
kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak
akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Lalu bayi? Bayi
tidak mungkin pernah melakukan hal-hal seperti yang disebutkan di Galatia
5:19-21. Lalu apakah bayi berdosa?
Ternyata, dosa
manusia bukan terbatas pada perbuatan aktif dan pasif saja, perbuatan yang
disengaja atau tidak sengaja saja, namun dosa sudah merupakan kenyataan dalam
hidup kita dan setiap orang memang lahir di bawah hukum dosa.
Tuhan menciptakan manusia untuk bersekutu
denganNya, namun manusia memiliki ‘free will’ dan memilih jalannya sendiri.
Menurut Alkitab, tidak sejalan dengan Allah berarti melawan Allah, dan melawan
Allah itu adalah dosa.
Manusia
terpisah dari Allah
Roma 6:23
23Sebab upah dosa ialah maut;
Maut pada ayat
ini adalah mati secara roh. Kematian secara roh berarti terpisah dari Allah
untuk selama-lamanya. Dosa membentuk suatu jurang pemisah antara manusia dengan
Allah. Allah adalah suci adanya, sementara manusia berada dalam dosa kegelapan.
Allah yang tidak berdosa tidak bisa bersatu dan bersekutu dengan manusia yang
penuh dosa. Manusia berusaha menyeberangi jurang pemisah dengan akal dan
usahanya yaitu dengan berdoa, beramal, berpuasa, dan sebagainya; namun usaha
tersebut sia-sia karena perbuatan baik manusia tidak memiliki kuasa untuk
menghilangkan dosa yang merupakan bagian dari kenyataan hidup dan melekat pada
manusia.
Hukum ketiga membawa kita keluar dari masalah ini.
3. Hukum yang ketiga
Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan
keselamatan yang telah ditentukan oleh Tuhan Allah untuk keampunan dosa
manusia, melalui Dia saudara dapat mengetahui dan mengalami kasih dan rencana
Allah bagi saudara
Kristus mati ganti kita, Kristus bangkit
pula dari kematian
1 Korintus
15:3-6
“...Kristus telah mati karena dosa kita...
Ia telah dikuburkan... Ia telah dibangkitkan pada hari yang ketiga sesuai
dengan Kitab Suci,... Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian
kepada kedua belas muridNya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari
500 saudara sekaligus.”
Tuhan Yesus
datang ke dunia untuk menggantikan dosa kita. Ini fakta yang harus kita terima
dengan iman. Semua usaha manusia tidak bisa membawa kita kepada Bapa karena
Bapa kekal merupakan pribadi tidak berdosa, tidakmemiliki cacat dan cela. Hanya
yang datang dari kekudusan yang mampu menguduskan manusia berdosa, membawa
manusia kembali bersekutu dengan Allah, yaitu Tuhan Yesus yang rela mati di
kayu salib gantikan dosa kita.
Yohanes 14:6
6Kata Yesus kepadanya:
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang
kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Allah telah
membangun jembatan di antara jurang pemisah manusia dengan diriNya, yaitu melalui
Yesus Kristus yang telah mati di kayu salib menggantikan kita sehingga kita
terbebas dari hukum maut dan datang kepada Bapa.
Tidak cukup
mengetahui ketiga hukum ini, Kita lihat hukum yang keempat. Hukum pertama
sampai ketiga hanyalah pengetahuan, hukum keempat merupakan respons dan
perbuatan yang kita lakukan terhadap hukum pertama sampai ketiga.
4. Hukum yang keempat
Kita harus menerima Yesus Kristus menjadi
juruselamat dan Tuhan kita, dengan mengundangNya
secara pribadi, dengan demikian kita dapat mengetahui dan mengalami kasih
dan rencana Allah bagi hidup kita
Menerima Yesus Kristus, menerima dengan
iman
Menerima Yesus Kristus
Yohanes 1:12
12Tetapi
semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah,
yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Barangsiapa
menerima Yesus sebagai juruselamat akan diberikan kuas untuk menjadi anak-anak
Allah. Kita bukan hanya menerima keselamatan, bahkan kita dijadikan anakNya.
Seperti seorang bapak yang mengasihi anaknya, Tuhan pasti terlebih menyayangi
kita yang percaya kepadaNya.
Menerima Kristus dengan Iman
Efesus 2:8-9
8Sebab karena kasih karunia kamu
diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,9itu
bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Tidak ada orang
yang bisa selamat oleh karena dirinya sendiri, yaitu dengan melakukan perbuatan
baik, beramal. Semua perbuatan baik terhadap sesama manusia baik dilakukan,
bahkan Alkitab mengharuskan kita untuk mengasihi sesama. Namun
perbuatan-perbuatan baik itu tidak mampu menyelamatkan kita. Iman pemberian
Allah yang menyelamatkan kita, dan iman tersebut bukan diberikan atas
perhitungan akan kebaikan-kebaikan yang sudah kita lakukan di dunia. Iman
tersebut cuma-cuma datangnya dari Tuhan.
Kita harus menerima
Kristus dengan mengundangNya secara pribadi
Menerima Kristus berarti berbalik arah,
berpaling kepada Tuhan,berpaling dari diri sendiri. Artinya, menyerahkan
seluruh akal budi, perasaan, dan kemauan kita agar sepenuhnya diatur oleh
Tuhan. Hidup yang dikuasai Kristus berarti : Kristus yang bertakhta di dalam
hidup kita, semua keinginan dikuasai oleh Tuhan sehingga menghasilkan
keserasian dan harmonisasi dengan rencana Allah.
Bagi saudara
kita yang belum menerima Yesus secara pribadi, kita dapat memimpin doa
sederhana untuk mengundang Yesus masuk ke hatinya. Berikut ini adalah saran
doa.
“Tuhan Yesus, saya memerlukan Engkau. Saya
membuka pintu hatiku dan menerima Engkau sebagai Juruselamat dan Tuhanku.
Terima kasih, karena Tuhan telah mengampuni dosa-dosaku. Kuasailah takhta
hatiku. Bentuklah aku menjadi seorang pribadi yang sesuai dengan kehendak
Tuhan. Amin.”
Setelah berdoa,
bagaimana kita dapat mengetahui bahwa Kristus telah berada di dalam hati kita?
Wahyu 3:20
20Lihat, Aku berdiri di muka
pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan
pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan
ia bersama-sama dengan Aku.
Tuhan sendiri
yang berjanji, jika kita membukakan pintu hati kita dan mengundang Tuhan masuk
ke hati kita, maka Tuhan akan masuk sehingga Tuhan ada di dalam kita dan kita
di dalam Tuhan. Tuhan selalu menepati janji-janjiNya, dan ini merupakan salah
satu janji Tuhan yang pasti juga akan ditepatiNya.
Jangan
bergantung pada perasaan!
“Perasaan sudah
terima Tuhan, kok hidup masih biasa-biasa ya...”
“Tuhan benar
belum ya sudah masuk ke hati saya? Saya kok tidak merasakan adanya perubahan
bermakna...”
Iman kita
bukanlah dilihat dari perasaan-perasaan kita yang sewaktu-waktu dapat berubah.
Perasaan hanyalah dampak dari pergumulan hidup kita.
Ibarat kereta,
Kenyataan adalah
kereta;
Iman adalah batu
bara, merupakan bahan bakar kereta;
Perasaan adalah
gerbong penumpang.
Kereta api bisa
saja berjalan tanpa gerbong penumpang, tapi kereta api tentu tidak bisa
berjalan tanpa bahan bakarnya yaitu batu bara.
Begitu juga
dengan ita sebagai orang Kristen, kita tidak boleh menggantungkan hidup kita
dengan perasaan, namun kita harus menggantungkan hidup kita dengan iman
terhadap Yesus Kristus.
Lalu apa yang
kita dapatkan setelah menerima Yesus?
a. Roh Kudus telah berada di dalam hati kita (Wahyu
3:20; Efesus 1:13-14; Roma 8:15,16)
b.
Dosa-dosa kita telah diampuni (Kolose 1:13,14;
Yohanes 1:9)
c. Kita telah menjadi seorang anak Tuhan
(Yohanes 1:12; Roma 8:15,16)
d. Kita telah memulai perjalanan hidup yang sesuai
dengan rencana Allah bagi hidup kita (Efesus 2:10; 2 Korintus 5:17)
Menerima Yesus
bukanlah akhir, namun merupakan awal dari perjalanan iman untuk terus bertumbuh
di dalam Dia. Ketaatan akan perintah-perintah Tuhan akan menghasilkan
pertumbuhan rohani . Bagaimana cara kita dapat bertumbuh?
T Tiap-tiap hari hendaknya kita
datang ke hadirat Tuhan di dalam doa (Yohanes 15:7)
U Usahakanlah
membaca Alkitan setiap hari. Mulailah dengan injil Yohanes (Kisah Para Rasul
17:11)
M Mintalah
kepada Tuhan supaya kita dapat menaati apa yang telah kita baca dari Alkitab
(Yohanes 14:21)
B Biasakan
diri untuk bersaksi tentang Kristus kepada orang lain (Matius 4:19; Yohanes
15:8)
U Usahakanlah
untuk mempercayakan setiap segi kehidupan kita kepada Tuhan, maka kita dapat
mengalami kehidupan penuh kelimpahan setiap hari (1 Petrus 5:7)
H Hendaklah
kita membiarkan Roh Kudus menguasai hidup dan kesaksian kita sehari-hari
(Galatia 5:16-17; Kisah Para Rasul 1:8)
Selain enam hal di atas, hal lain
yang tidak kalah penting adalah ibadah setiap minggu dan penelaahan Alkitab di gereja
Ibrani 10:25
25Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan
ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin
giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Semangat kita untuk mencari Tuhan,
apalagi ketika baru menerima Tuhan Yesus, seperti api yang menyala-nyala. Jika
api tersebut disulut di sebatang kayu saja, dalam arti kita tidak bergabung
dengan api-api lain, maka lama kelamaan api itu akan kehilangan kehangatannya
lalu padam. Namun jika api tersebut digabung dengan nyala api lain, api itu
akan bersatu dan berkobar membentuk api unggun besar sehingga selalu memberi
kehangatan dan tidak akan padam. Jika kita belum menjadi anggota gereja, maka
kita harus aktif menghubungi pengurus bahkan pendeta gereja agar kita dapat
bersekutu dengan banyak saudara-saudara seiman yang memiliki api semangat yang sama, yaitu menganggungkan Tuhan dan memberitakan
firman Allah.
Sekian ringkasan kelas pemuridan
apostolik modul 3. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Artikel
asli selengkapnya dapat diunduh di :