Ringkasan Firman
IBADAH BINROKRIS RSUD KOJA
Selasa 26 Juli 2016
dr. Suzanna Ndraha, Sp.PD, KGEH, FINASIM
Tinggal di dalam Dia
Bacaan: Yohanes 15:1-5
“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Sebuah ranting hanya dapat hijau dan menghasilkan buahnya apabila ia melekat pada sebuah pohon. Apabila ranting tersebut di patahkan dan dipisahkan dari pohonnya, ia akan tetap hijau untuk sementara waktu, namun lama kelamaan akan menjadi kering dan layu. Ranting yang telah terpisah dari pohonnya, tidak akan dapat menghasilkan buah dan akan mati tidak lama kemudian. Seperti itulah Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang hubungan kita dengan Dia, yaitu seumpama pokok anggur dan ranting-rantingnya. Tuhan sendiri adalah pokok anggur dan kitalah ranting-rantinya (Yoh 15:1).
Buah anggur tidak muncul di pokok, tapi akan muncul di ranting-rantingnya. Tetapi ranting itu sendiri tidak akan menghasilkan apa-apa kalau ranting itu tidak melekat pada pokok anggur itu. Melekat artinya “menerima semua kehidupan dari pokok”. Apabila ranting tersebut terlepas dari pokok anggur, maka bukan hanya tidak lagi dapat berbuah tetapi ranting tersebut akan mati. Sudah seharusnya anak-anak Tuhan “melekat” pada Yesus yang merupakan sumber kehidupan dan “berbuah” di dalamnya. Sebab diluar Dia maka kita tidak dapat berbuah dan menjadi “mati rohani”. Yohanes 15:5 mengatakan: "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa".
Melekat pada pokok anggur memang dapat membuat kita berbuah, namun kita dapat berbuah lebih banyak apabila kita mau untuk dibersihkan, seperti yang tertulis dalam Yohanes 15:2 “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah”. Lalu, dengan apakah kita dibersihkan? Kita dapat dibersihkan dengan Firman Tuhan sebab Firman itu sendiri adalah kebenaran (Yoh 15:3; Yoh 17:17). Bagaimana caranya kita dapat dibersihkan dengan Firman? Bagaimana caranya kita dapat dibenarkan oleh Firman?
Saat diciptakan, hati manusia penuh dengan kemuliaan Tuhan, akan tetapi dosa membuat hati manusia penuh dengan “buah-buah dosa” dan hidup manusia pun menjadi penuh dalam dosa. Manusia yang berdosa tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri, oleh sebab itu Tuhan datang untuk mengambil “benih-benih dosa” yang ada dalam hati manusia sehingga buah-buah dosa itu tidak bertambah-tambah. Meskipun benih dosa telah hilang, namun dalam hidup manusia masih ada buah-buah dosa, hal inilah yang disebut sebagai “habbit of sin”. Bagaimana caranya agar buah-buah dosa tersebut juga dapat hilang? Tuhan menamburkan benih-benih kebenaran yaitu Firman! Benih-benih Firman tersebut akan berbuah menjadi “buah roh” (Galatia 5:22-23). Dengan mendengarkan Firman Tuhan tiap-tiap hari, maka buah roh akan mendesak buah-buah dosa, dan lama kelamaan buah-buah dosa itu akan hilang dari hidup kita. Untuk itulah penting bagi anak-anak Tuhan untuk senantiasa merenungkan Firman Tuhan!
Yohanes 15:4 berbicara menggenai tinggal di dalam Dia. Kalimat “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu”, mengarah pada pengertian bahwa kita anak-anaknya harus “menetap” dan “berakar” di dalam Tuhan dan menyerap seluruh sumber kehidupan dari Tuhan. Tidak berhenti sampai disitu, Firman Tuhan juga harus “menetap” dan “berakar” di dalam hati kita. Hidup yang kita jalani haruslah hidup yang sesuai dengan Firman Tuhan. Tidak cukup hanya merenungkan Firman Tuhan sekali seminggu atau pada saat-saat penting keagaaman, namun Firman Tuhan harus selalu kita renungkan setiap hari dan setiap saat dalam kehidupan kita. Dengan demikianlah maka kita dapat betumbuh, iman kita dapat menjadi lebih dewasa di dalam Dia.
Surat Paulus bicara mengenai Firman dalam Roma 10:8 mengatakan: “Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.”. Firman itu ditaruh Tuhan di dalam mulut kita, di dalam hati kita. Jadi, tinggal di dalam Dia berarti menaruh Firman di mulut kita, di hati kita, dan kita bertumbuh artinya kita adalah murid Yesus!
MARI KITA TINGGAL DI DALAM DIA!
Diringkas oleh
Ivanalia Soli Deo
No comments:
Post a Comment