Ringkasan Sharing Firman tgl 31 Juli 2016
Oleh Ps. Jerry Thawrisan, STh
Bagaimana Membuat Pilihan yang Benar Agar Hidup Kita Selaras dengan Pola
Tuhan?
Menyambung sharing firman yang lalu mengenai ikut dalam pola Tuhan, dalam sharing firman kali ini diajarkan mengenai bagaimana kita membuat pilihan yang benar dalam hidup sehingga selaras dengan pola Tuhan.

Alasan murid-murid mengundurkan diri dijelaskan pada Yoh 6:63, yaitu ketika Yesus berkata demikian kepada para murid:
Banyak murid Yesus mengundurkan diri
karena tersinggung dengan ucapan Yesus bahwa daging sama sekali tidak berguna
dan mereka berkata bahwa perkataan-Nya keras. Padahal apa yang disampaikan
Yesus kepada para murid adalah bagi keselamatan mereka semua. Yesus menjanjikan
sesuatu yang kekal yaitu dengan cara hidup dalam roh, bukan sesuatu yang cuma
dinikmati sementara. Ketika mendengar perkataan Yesus itu, banyak murid
meresponi dengan salah dan memilih untuk mengundurkan diri. Tentu Yesus tidak
memaksa, Yesus memberi free-will bagi
para murid untuk memilih. Keselamatan yang kekal sudah Yesus janjikan dan
sediakan bagi kita, sekarang tergantung kita mau memilih yang sementara atau yang
kekal. Kita sudah diberi free-will itu, ;alu bagaimana agar kita dapat memilih
dengan tepat agar bisa ikut dalam pola Tuhan?
1. Tahu tujuan kita ikut Tuhan
Mengetahui apakah tujuan kita ikut
Tuhan adalah untuk mencari berkat saja atau mencari sumber berkat itu sendiri. Mencari berkat bersifat terbatas, sedangkan
mencari sumber berkat itu sendiri bersifat limitless.
2. Bertobat
Kata
bertobat tidak hanya berarti meminta maaf akan kesalahan yang kita lalukan.
Dalam KBBI, kata bertobat berarti
benar-benar jera dan tidak mau mengulangi suatu perbuatan lagi.
Bertobat
dimulai dari ketika kita mau menerima
teguran. Kita masih beruntung ketika ditegur karena ketika kita masih
ditegur oleh Tuhan secara langsung atau lewat orang lain, itu artinya kita
masih diperhatikan dan disayang. Mulai sekarang bukalah hati ketika kita
mendengar firman Tuhan berbicara kepada kita. Tidak hanya berhenti sampai
menerima teguran, tetapi harus ada aksi yang nyata untuk berubah. Butuh
perjuangan memang untuk merubah suatu kebiasaan yang buruk, tetapi dengan
membuka hati kita benar-benar menerima firman, berubah tidak akan menjadi hal
yang sulit bagi karena ketika kita sudah menerima firman itu, tidak butuh waktu
lama bagi Tuhan untuk bekerja di hidup kita.
3. Dimbimbing/Konseling
Kita
senantiasa harus tetap belajar sepanjang hidup dan merendahkan hati kita bahwa kita bukanlah yang paling benar. Akui
kelemahan kita dan bersedialah dibimbing. Punyalah hati sebagai seorang murid
yang mau dibentuk tiap hari oleh Tuhan. Ketika mengalami masalah dan ketika mau
mengambil keputusan, kita butuh bimbingan dari orang yang dewasa secara rohani agar kita tidak melenceng dan iman
kita tidak digoyahkan keadaan.
4. Diarahkan
Tidak
dipungkiri lingkungan memiliki andil yang besar dalam membentuk karakter diri
kita dan apa yang kita pilih. Dari 1 Kor 15: 33 kita belajar bahwa pergaulan
yang buruk ternyata dapat merusak kebiasaan baik yang selama ini kita bangun.
Bijaklah menempatkan diri pada lingkungan yang tepat, carilah atmosfer yang cinta dan takut akan Tuhan agar hati kita selalu
terfokus pada-Nya
Untuk
dapat memilih yang tepat dan tetap dalam pola Tuhan, kita harus menyerahkan seluruh hidup kita dalam
kendali tangan Tuhan. Lalu pertanyaannya apakah Tuhan mau memilih kita dan
mau mengendalikan hidup kita? Tentu Tuhan sangat mau karena Tuhan sangat sayang
pada anak-anak-Nya yang mau menyerahkan hidup bagi-Nya. Agar Tuhan dapat
bekerja, 2 Korintus ayat 17
menasehati kita untuk mengikuti perintah-Nya dan menjauhi apa yang najis bagi
Dia. Dengan begitu, pada 2 Kor:18,
Tuhan berkata bahwa dia akan menjadi Bapa, yaitu penolong dan sumber hidup kita
dan pada Yoh 8:12 dikatakan bahwa
siapa yang mengikut Dia akan memperoleh terang hidup.
5. Hidup Radikal untuk Tuhan
Setelah kita tahu tujuan hidup kita
dalam mengikut Tuhan dan bertobat, mendapat bimbingan dan mau diarahkan,
langkah selanjutnya adalah hidup radikal untuk Tuhan. Hidup radikal untuk Tuhan artinya semua yang kita lakukan hanya untuk
kemuliaan dan menyenangkan hati Tuhan.
Ketika
kita sungguh cinta Tuhan, kita akan bersedia hidup radikal untuknya. Renungkan
apakah selama ini pekerjaan dan talenta yang telah dianugerahkan Tuhan apakah
kita lakukan untuk Tuhan juga? Jadilah radikal untuk Tuhan, jangan tanggung-tanggung
dan hitung-hitungan dengan Tuhan, maka Tuhan akan memprioritaskan kita.
Pelan-pelan kita bangun pola Tuhan dalam hidup kita. Ketika sudah terbentuk
pola Tuhan dalam hidup kita, tetaplah radikal dan konsisten hidup untuk Tuhan.
Lalu bagaimana ciri orang yang sudah tidak radikal untuk Tuhan lagi?
- Kapasitas rohani menurun. Orang yang tidak radikal untuk Tuhan lagi, tidak lagi tertarik pada hal-hal rohani. Orang seperti ini sudah dipisahkan dunia dari Tuhan
- Mencari-cari alasan untuk tidak melayani Tuhan. Banyak orang Kristen menolak melayani Tuhan karena mengganggap rohnya tidak atau belum menyala-nyala untuk Tuhan. Tentu hal ini tidak benar. Kita tidak perlu menunggu roh kita menyala-nyala dulu baru melayani Tuhan. Justru kita harus melayani Tuhan dulu agar roh kita menyala-nyala.
- Menemukan kesenangan lain di luar hadirat Tuhan. ketika kita letih misalnya habis bekerja, yang kita cari adalah apapun yang dapat meningkatkan mood dan menyenangkan hati kita. Pertanyaannya apa yang menjadi sumber kesenangan kita? Apakah kita tetap senang bersekutu dalam doa dan menyembah Tuhan? Ataukah kesenangan kita telah digantikan oleh hal lain? Ketika kesenangan kita sudah di luar hadirat Tuhan, maka berdoalah minta pengampunan dari Tuhan dan kembalilah ke dalam hadirat Tuhan. Karena hanya hadirat Tuhanlah yang dapat menyegarkan dan menguatkan kita kembali.
diringkas oleh :
Joni Indah Sari
No comments:
Post a Comment