Saturday, July 30, 2016

Ringkasan Firman Kelas Pemuridan Apostolik Modul 3 - Empat Hukum Rohani



Ringkasan Firman KPA Modul 3
Minggu, 24 Juli 2016

Disampaikan oleh 
dr. Suzanna Ndraha, Sp.PD, KGEH, FINASIM















Diringkas oleh
Janetty Tjandra
















EMPAT HUKUM ROHANI
Dalam hubungan kita sebagai manusia dengan Allah, terdapat empat hukum dasar yang mengatur dan mengikat kita. Empat hukum rohani ini merujuk pada perintah Allah dalam Amanat Agung yang terambil dari Matius 28:19
19Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Ayat ini dengan jelas menyatakan bahwa Tuhan rindu semua orang dari segala suku bangsa menjadi muridNya. Mengapa murid? Sebab murid bukan hanya seorang pengikut. Murid mencontoh gurunya sehingga suatu saat dapat menyerupai guru menghasilkan murid kembali. Murid dapat memuridkan orang lain sehingga terjadi multiplikasi murid Tuhan. Dalam hal multiplikasi rohani empat hukum dasar penting untuk kita pelajari dan kita kembali beritakan kepada orang-orang yang belum mendengar kabar keselamatan.


1. Hukum yang pertama

Tuhan Allah mengasihi saudara dan mempunyai suatu rencana yang indah bagi hidup saudara

Kasih Tuhan
Yohanes 3:16
16Karena begitu besar kasih  Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan  Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya  kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal

Ayat ini merupakan bukti cinta kasih Allah akan dunia ini, bahkan Allah mengaruniakan AnakNya yang tunggal untuk menebus dosa manusia. Bahkan Allah tidak hanya datang ke dunia untuk memberikan hidup kekal, Allah rindu manusia juga hidup bahkan dalam segala kelimpahan.

Rencana yang indah
Yohanes 10:10b
10...;Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan

Kelimpahan yang dijanjikan Tuhan merupakan kelimpahan jasmani dan rohani.
Namun mengapa anak Tuhan masih tidak mengalami kelimpahan? Jawabannya ada pada Hukum Kedua.

2. Hukum yang kedua 

Manusia penuh dosa dan terpisah dari Tuhan Allah, sehingga ia tidak dapat mengetahui dan mengalami kasih dan rencana Allah bagi hidupnya
Manusia berdosa
Roma 3:23
23Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah

Apa itu dosa?
Galatia 5:19-21
19Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 20penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, 21kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Lalu bayi? Bayi tidak mungkin pernah melakukan hal-hal seperti yang disebutkan di Galatia 5:19-21. Lalu apakah bayi berdosa?
Ternyata, dosa manusia bukan terbatas pada perbuatan aktif dan pasif saja, perbuatan yang disengaja atau tidak sengaja saja, namun dosa sudah merupakan kenyataan dalam hidup kita dan setiap orang memang lahir di bawah hukum dosa.
 Tuhan menciptakan manusia untuk bersekutu denganNya, namun manusia memiliki ‘free will’ dan memilih jalannya sendiri. Menurut Alkitab, tidak sejalan dengan Allah berarti melawan Allah, dan melawan Allah itu adalah dosa.

Manusia terpisah dari Allah
Roma 6:23
23Sebab upah dosa ialah maut;

Maut pada ayat ini adalah mati secara roh. Kematian secara roh berarti terpisah dari Allah untuk selama-lamanya. Dosa membentuk suatu jurang pemisah antara manusia dengan Allah. Allah adalah suci adanya, sementara manusia berada dalam dosa kegelapan. Allah yang tidak berdosa tidak bisa bersatu dan bersekutu dengan manusia yang penuh dosa. Manusia berusaha menyeberangi jurang pemisah dengan akal dan usahanya yaitu dengan berdoa, beramal, berpuasa, dan sebagainya; namun usaha tersebut sia-sia karena perbuatan baik manusia tidak memiliki kuasa untuk menghilangkan dosa yang merupakan bagian dari kenyataan hidup dan melekat pada manusia.
Hukum ketiga membawa kita keluar dari masalah ini.

3. Hukum yang ketiga
  
Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan keselamatan yang telah ditentukan oleh Tuhan Allah untuk keampunan dosa manusia, melalui Dia saudara dapat mengetahui dan mengalami kasih dan rencana Allah bagi saudara

Kristus mati ganti kita, Kristus bangkit pula dari kematian
1 Korintus 15:3-6
“...Kristus telah mati karena dosa kita... Ia telah dikuburkan... Ia telah dibangkitkan pada hari yang ketiga sesuai dengan Kitab Suci,... Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas muridNya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari 500 saudara sekaligus.”

Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menggantikan dosa kita. Ini fakta yang harus kita terima dengan iman. Semua usaha manusia tidak bisa membawa kita kepada Bapa karena Bapa kekal merupakan pribadi tidak berdosa, tidakmemiliki cacat dan cela. Hanya yang datang dari kekudusan yang mampu menguduskan manusia berdosa, membawa manusia kembali bersekutu dengan Allah, yaitu Tuhan Yesus yang rela mati di kayu salib gantikan dosa kita.

Yohanes 14:6
6Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Allah telah membangun jembatan di antara jurang pemisah manusia dengan diriNya, yaitu melalui Yesus Kristus yang telah mati di kayu salib menggantikan kita sehingga kita terbebas dari hukum maut dan datang kepada Bapa.

Tidak cukup mengetahui ketiga hukum ini, Kita lihat hukum yang keempat. Hukum pertama sampai ketiga hanyalah pengetahuan, hukum keempat merupakan respons dan perbuatan yang kita lakukan terhadap hukum pertama sampai ketiga.

4. Hukum yang keempat

Kita harus menerima Yesus Kristus menjadi juruselamat dan Tuhan kita, dengan mengundangNya secara pribadi, dengan demikian kita dapat mengetahui dan mengalami kasih dan rencana Allah bagi hidup kita

Menerima Yesus Kristus, menerima dengan iman

Menerima Yesus Kristus
Yohanes 1:12
12Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Barangsiapa menerima Yesus sebagai juruselamat akan diberikan kuas untuk menjadi anak-anak Allah. Kita bukan hanya menerima keselamatan, bahkan kita dijadikan anakNya. Seperti seorang bapak yang mengasihi anaknya, Tuhan pasti terlebih menyayangi kita yang percaya kepadaNya.

Menerima Kristus dengan Iman
Efesus 2:8-9
8Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,9itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Tidak ada orang yang bisa selamat oleh karena dirinya sendiri, yaitu dengan melakukan perbuatan baik, beramal. Semua perbuatan baik terhadap sesama manusia baik dilakukan, bahkan Alkitab mengharuskan kita untuk mengasihi sesama. Namun perbuatan-perbuatan baik itu tidak mampu menyelamatkan kita. Iman pemberian Allah yang menyelamatkan kita, dan iman tersebut bukan diberikan atas perhitungan akan kebaikan-kebaikan yang sudah kita lakukan di dunia. Iman tersebut cuma-cuma datangnya dari Tuhan.

Kita harus menerima Kristus dengan mengundangNya secara pribadi
Menerima Kristus berarti berbalik arah, berpaling kepada Tuhan,berpaling dari diri sendiri. Artinya, menyerahkan seluruh akal budi, perasaan, dan kemauan kita agar sepenuhnya diatur oleh Tuhan. Hidup yang dikuasai Kristus berarti : Kristus yang bertakhta di dalam hidup kita, semua keinginan dikuasai oleh Tuhan sehingga menghasilkan keserasian dan harmonisasi dengan rencana Allah.
Bagi saudara kita yang belum menerima Yesus secara pribadi, kita dapat memimpin doa sederhana untuk mengundang Yesus masuk ke hatinya. Berikut ini adalah saran doa.

“Tuhan Yesus, saya memerlukan Engkau. Saya membuka pintu hatiku dan menerima Engkau sebagai Juruselamat dan Tuhanku. Terima kasih, karena Tuhan telah mengampuni dosa-dosaku. Kuasailah takhta hatiku. Bentuklah aku menjadi seorang pribadi yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Amin.”

Setelah berdoa, bagaimana kita dapat mengetahui bahwa Kristus telah berada di dalam hati kita?
Wahyu 3:20
20Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Tuhan sendiri yang berjanji, jika kita membukakan pintu hati kita dan mengundang Tuhan masuk ke hati kita, maka Tuhan akan masuk sehingga Tuhan ada di dalam kita dan kita di dalam Tuhan. Tuhan selalu menepati janji-janjiNya, dan ini merupakan salah satu janji Tuhan yang pasti juga akan ditepatiNya.
Jangan bergantung pada perasaan!
“Perasaan sudah terima Tuhan, kok hidup masih biasa-biasa ya...”
“Tuhan benar belum ya sudah masuk ke hati saya? Saya kok tidak merasakan adanya perubahan bermakna...”
Iman kita bukanlah dilihat dari perasaan-perasaan kita yang sewaktu-waktu dapat berubah. Perasaan hanyalah dampak dari pergumulan hidup kita.

Ibarat kereta,
Kenyataan adalah kereta;
Iman adalah batu bara, merupakan bahan bakar kereta;
Perasaan adalah gerbong penumpang.

Kereta api bisa saja berjalan tanpa gerbong penumpang, tapi kereta api tentu tidak bisa berjalan tanpa bahan bakarnya yaitu batu bara.
Begitu juga dengan ita sebagai orang Kristen, kita tidak boleh menggantungkan hidup kita dengan perasaan, namun kita harus menggantungkan hidup kita dengan iman terhadap Yesus Kristus.

Lalu apa yang kita dapatkan setelah menerima Yesus?
a.   Roh Kudus telah berada di dalam hati kita (Wahyu 3:20; Efesus 1:13-14; Roma 8:15,16)
b.      Dosa-dosa kita telah diampuni (Kolose 1:13,14; Yohanes 1:9)
c.      Kita telah menjadi seorang anak Tuhan (Yohanes  1:12; Roma 8:15,16)
d.     Kita telah memulai perjalanan hidup yang sesuai dengan rencana Allah bagi hidup kita (Efesus 2:10; 2 Korintus 5:17)

Menerima Yesus bukanlah akhir, namun merupakan awal dari perjalanan iman untuk terus bertumbuh di dalam Dia. Ketaatan akan perintah-perintah Tuhan akan menghasilkan pertumbuhan rohani . Bagaimana cara kita dapat bertumbuh?

T  Tiap-tiap hari hendaknya kita datang ke hadirat Tuhan di dalam doa (Yohanes 15:7)
U Usahakanlah membaca Alkitan setiap hari. Mulailah dengan injil Yohanes (Kisah Para Rasul 17:11)
M Mintalah kepada Tuhan supaya kita dapat menaati apa yang telah kita baca dari Alkitab (Yohanes 14:21)
B  Biasakan diri untuk bersaksi tentang Kristus kepada orang lain (Matius 4:19; Yohanes 15:8)
U Usahakanlah untuk mempercayakan setiap segi kehidupan kita kepada Tuhan, maka kita dapat  mengalami kehidupan penuh kelimpahan setiap hari (1 Petrus 5:7) 
H Hendaklah kita membiarkan Roh Kudus menguasai hidup dan kesaksian kita sehari-hari (Galatia 5:16-17; Kisah Para Rasul 1:8)

Selain enam hal di atas, hal lain yang tidak kalah penting adalah ibadah setiap minggu dan penelaahan Alkitab di gereja

Ibrani 10:25

25Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Semangat kita untuk mencari Tuhan, apalagi ketika baru menerima Tuhan Yesus, seperti api yang menyala-nyala. Jika api tersebut disulut di sebatang kayu saja, dalam arti kita tidak bergabung dengan api-api lain, maka lama kelamaan api itu akan kehilangan kehangatannya lalu padam. Namun jika api tersebut digabung dengan nyala api lain, api itu akan bersatu dan berkobar membentuk api unggun besar sehingga selalu memberi kehangatan dan tidak akan padam. Jika kita belum menjadi anggota gereja, maka kita harus aktif menghubungi pengurus bahkan pendeta gereja agar kita dapat bersekutu dengan banyak saudara-saudara seiman yang memiliki api semangat  yang sama, yaitu menganggungkan Tuhan dan memberitakan firman Allah.

Sekian ringkasan kelas pemuridan apostolik modul 3. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua.

                                                                                                Artikel asli selengkapnya  dapat diunduh di :

No comments:

Post a Comment